Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Cetak Kenaikan Harian Tertinggi dalam 1 Dekade

Berdasarkan data dari Bursa Malaysia pada Senin (8/3/2021), harga CPO untuk kontrak Mei 2021 sempat mencapai harga tertinggi pada 3.954 ringgit per ton sebelum tiba di harga setelmen 3.878 ringgit per ton. Level itu sekaligus mencatatkan penguatan harian tertinggi sejak 2011 lalu.
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) mencatatkan kenaikan harian tertinggi dalam 10 tahun, mengikuti tren kenaikan harga minyak nabati lainnya. Hal ini didorong oleh kenaikan harga minyak dunia menyusul eskalasi tensi geopolitik di Timur Tengah.

Berdasarkan data dari Bursa Malaysia pada Senin (8/3/2021), harga CPO untuk kontrak Mei 2021 sempat mencapai harga tertinggi pada 3.954 ringgit per ton sebelum tiba di harga setelmen 3.878 ringgit per ton. Level itu sekaligus mencatatkan penguatan harian tertinggi sejak 2011 lalu.

Sementara itu, harga CPO berjangka kontrak pengiriman bulan April 2021 terpantau naik 38 poin ke 4.012 ringgit per ton setelah sempat mencapai titik tertingginya pada 4.062 ringgit per ton.

Reli harga minyak kelapa sawit ditopang oleh tersendatnya pasokan suplai biji kedelai dari negara-negara produsen di Amerika Selatan akibat masalah cuaca. Biji kedelai yang dapat diolah menjadi minyak kedelai merupakan substitusi terdekat CPO.

Di sisi lain, serangan suku Houthi pada salah satu kilang minyak di Arab Saudi juga mengerek naik harga minyak mentah. Hal tersebut berpotensi meningkatkan daya tarik bahan bakar biodiesel yang merupakan produk olahan dari CPO.

Reserarch Head Sunvin Group Anilkumar Bagani menuturkan, sentimen dari biji kedelai dan minyak mentah yang bullish turut berperan mengerek naik harga CPO hingga mendekati kisaran 4.000 ringgit per ton.

“Faktor eksternal CPO saat ini lebih mendukung reli harga dibandingkan kondisi fundamentalnya sendiri,” katanya dikutip dari Bloomberg.

Bagani melanjutkan, kekhawatiran terhadap reli CPO yang berkepanjangan berpotensi mendorong negara-negara importir seperti India membeli CPO dengan kontrak terdekat. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan dalam negeri yang bersiap memasuki masa perayaan pada bulan depan.

“Para pembeli utama kemungkinan akan melakukan pembelian karena kekhawatiran terkait kelanjutan reli harga CPO,” lanjutnya.

Sementara itu, Trader di Sprint Exim Pte, Rajesh Modi kenaikan harga minyak biji kedelai dan minyak biji matahari bukan menjadi satu-satunya sentimen positif untuk minyak kelapa sawit. Menurutnya, harga CPO juga ditopang oleh reli harga pada pasar minyak nabati di Dalian, China.

“Pelemahan ringgit Malaysia juga kian memperkuat reli harga CPO saat ini,” ujar Modi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper