Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup ke zona merah turun hampir 1 persen pada perdagangan pertengahan pekan ini, Rabu (24/2/2021). Saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) catatkan penurunan terdalam.
Berdasarkan ringkasan indeks Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,76 persen atau 3,92 poin ke level 515,108. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 522,239-515,108.
Di antara 27 emiten konstituen indeks hasil kerja sama Bisnis Indonesia dan BEI ini, sebanyak 10 emiten ditutup di zona hijau, 2 emiten tak berubah dari harga awal perdagangan, dan 15 emiten di zona merah.
Emiten-emiten yang melemah dipimpin oleh INKP yang melemah 4,22 persen ke level 13.625. Menyusul, ada PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) yang turun 4,03 persen, dilanjut PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) turun 3,31 persen.
Selain itu, dari sisi total transaksi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) memimpin dengan total transaksi mencapai Rp1 triliun. Menyusul, saham-saham perbankan seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang diperdagangkan hingga Rp486 miliar, serta PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang diperdagangkan Rp456 miliar.
Adapun, saham-saham yang masih ditutup di zona hijau dipimpin PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) yang menguat 3,7 persen ke level 560. Setelah itu, terdapat PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) yang naik 3,19 persen, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang naik 2,1 persen.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah dan parkir di level 6.251,05, terkoreksi 0,35 persen atau 21,75 poin. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.223,65 hingga 6.294,14.
Investor asing tercatat membukukan transaksi beli bersih hingga Rp302,2 miliar.
Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 193 saham berhasil menguat, 285 saham terkoreksi, sedangkan 239 saham lainnya terpantau stagnan.
Laju indeks ditekan saham PT Indointernet Tbk. (EDGE) yang terkoreksi 7 persen, diikuti PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) turun 6,98 persen, dan saham PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) turun 6,79 persen.
Kendati demikian, saham perbankan memenuhi jajaran top gainers perdagangan kali ini. Penguatan dipimpin oleh saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC) naik 34,41 persen, dilanjutkan saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) menguat 23,06 persen, dan saham PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk. (BANK) menguat 21,43 persen.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa pelemahan indeks kali ini ditekan sentimen kebijakan lockdown beberapa negara di dunia yang diproyeksi semakin memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, penerapan PPKM di beberapa daerah Indonesia juga menjadi sentimen negatif bagi pasar.
“Hasil data inflasi inti Jepang yang di bawah ekspektasi pasar turut memberikan tekanan terhadap indeks,” ujar Nafan kepada Bisnis, Rabu (24/2/2021).
Nafan mengatakan, pelaku pasar juga tengah menanti pernyataan Jerome Powell di hadapan the House Financial Services Committee terkait dengan kebijakan pelonggaran moneter yang akan ditempuh oleh The Fed ke depan, sekaligus menyampaikan outlook ekonomi AS.