Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (3/2/2021). Rupiah menguat bersamaan dengan tren apresiasi mata uang Asia terhadap greenback.
Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat 12,5 poin atau 0,09 persen ke level Rp14.012,5. Indeks dolar di sisi lain melemah 0,21 persen ke level 91,008. Pada pukul 09.34 WIB, rupiah makin trengginas. Mata uang Garuda menguat 22 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.003 per dolar AS.
Di Asia mayoritas mata uang juga menguat di tengah pelemahan indeks dolar. Indeks yang mengukur kekuatan dolar di hadapan mata uang utama dunia itu melemah 0,21 persen ke levle 91,002.
Pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 20 poin atua 0,14 persen ke level Rp14.005. Indeks dolar di sisi lain melemah 0,14 persen ke posisi 91,071.
Rupiah menguat bersamaan dengan tren apresiasi mata uang Asia terhadap dolar. Won Korea memimpin penguatan mata uang Asia setelah mendapat apresiasi 0,20 persen.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (2/2/2021), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 2,5 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.025 per dolar AS. Indeks dolar di sisi lain turun 0,05 persen level 90,937.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.044 per dolar AS, melemah 2 poin atau 0,01 persen dari posisi Rp14.042 pada Senin (1/2/2021).
VP Economist Bank Permata Josua Pardede menuturkan, nilai rupiah berpeluang menembus level Rp13.900. Hal ini terjadi seiring dengan perbaikan sentimen risiko yang dipengaruhi harapan investor terkait stimulus fiskal AS.
“Ekspektasi stimulus AS yang mendorong pelemahan indeks dolar AS akan berimbas pada risk-on sentimen di pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (2/2/2021).
Selain itu, rupiah juga didukung oleh penurunan imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun yang turun sekitar 2 basis poin menjadi 6,14 persen. Penurunan yield tersebut juga ditopang oleh hasil lelang SUN pada hari ini yang mencatatkan penawaran sebesar Rp83,79 triliun.
“Nilai tukar rupiah kemungkinan akan diperdagangkan di kisaran Rp13.975 hingga Rp14.100 per dolar AS,” katanya.
Secara terpisah, Analis Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, rupiah kesulitan melanjutkan tren penguatan seiring dengan kondisi bursa Indonesia yang turut melemah. Hal tersebut juga ditambah dengan kelanjutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa dan Bali.
Dari luar negeri, pergerakan rupiah juga dipengaruhi oleh kecemasan pasar global seiring dengan kenaikan kasus positif virus corona. Selain itu, aksi investor reddit yang melakukan short squeeze juga memperburuk kekhawatiran pelaku pasar global. Wahyu melanjutkan, volatilitas pasar global dan regional masih akan mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah hari ini.
“Pergerakan nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp14.000 hingga Rp14.100,” ujarnya.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 20 poin atua 0,14 persen ke level Rp14.005. Indeks dolar di sisi lain melemah 0,14 persen ke posisi 91,071.
Rupiah menguat bersamaan dengan tren apresiasi mata uang Asia terhadap dolar. Won Korea memimpin penguatan mata uang Asia setelah mendapat apresiasi 0,20 persen.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 16 poin atau 0,11% persen di sesi pertama. Rupiah terpantau di level Rp14.009 per dolar AS. Indeks dolar di sisi lain melemah 0,19 persen ke level 91,031.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau naik 15 poin atau 0,11 persen ke level Rp14.010 per dolar AS.Indeks dolar di sisi lain melemah 0,17 persen ke posisi 91,046.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat 12,5 poin atau 0,09 persen ke level Rp14.012,5. Indeks dolar di sisi lain melemah 0,21 persen ke level 91,008.