Bisnis.com, JAKARTA - Indeks LQ45 menguat signifikan pada perdagangan awal Februari, Senin (1/2/2021) seiring dengan meriahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pada penutupan perdagangan Senin (1/2/2021), Indeks LQ45 naik 3,87 persen atau 35,32 poin menuju 947,3. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 885,93-950,49.
Terpantau 43 saham menguat, dan hanya 2 saham yang koreksi. Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat signifikan dan memimpin kenaikan sahamnya lainnya di dalam Indeks Lq45.
Saham ANTM naik 17,12 persen menjadi Rp2.600. Selanjutnya, masih dari emiten tambang logam, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) berada di peringkat kedua tertinggi dengan kenaikan 13,64 persen menuju Rp6.250.
Saham Grup Sinar Mas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) pun naik 12,12 persen ke level Rp14.800. Saham BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) naik 11,11 persen ke level Rp2.000.
Sementara itu, saham PT Astra International Tbk. (ASII) koreksi 1,23 persen menuju Rp6.025. Saham PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) juga koreksi 0,36 persen ke level Rp2.760.
Baca Juga
Pada akhir sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG naik 3,5 persen atau 205,19 poin menjadi 6.067,55. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 5.735,47-6.070,73.
Pada penutupan sesi Jumat pekan lalu (29/1/2021), sekaligus perdagangan terakhir bulan Januari, IHSG ditutup anjlok 1,96 persen atau 117,03 poin menjadi 5.862,35. Level tersebut melemah 1,95 persen dibandingkan dengan penutupan IHSG akhir 2020, di posisi 5.979,07.
Kenaikan IHSG antara lain ditopang rilis data perekonomian. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia dari IHS Markit periode Januari 2021 tercatat naik 52,2 lebih tinggi dari periode bulan sebelumnya atau Desember 2020 yang sebesar 51,3.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan secara tahunan, inflasi pada Januari 2021 tercatat sebesar 1,55 persen (year-on-year/yoy).
“Perkembangan harga berbagai komoditas pada januari 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan ,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).
CEO Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan indeks terlihat masih betah bergerak dalam rentang konsolidasi wajar memasuki bulan kedua 2021.
“Gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir,” tulis William dalam risetnya yang diterima Bisnis, Minggu (31/1/2021).
Namun, lanjutnya, pergerakan indeks akan diwarnai oleh dimulainya rilis kinerja emiten serta jelang rilis data inflasi, yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi terkendali.