Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks LQ45 Lebih Ngegas dari IHSG, Saham Antam (ANTM) Meriah

Pada penutupan perdagangan Senin (1/2/2021), Indeks LQ45 naik 3,87 persen atau 35,32 poin menuju 947,3. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 885,93-950,49.
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks LQ45 menguat signifikan pada perdagangan awal Februari, Senin (1/2/2021) seiring dengan meriahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pada penutupan perdagangan Senin (1/2/2021), Indeks LQ45 naik 3,87 persen atau 35,32 poin menuju 947,3. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 885,93-950,49.

Terpantau 43 saham menguat, dan hanya 2 saham yang koreksi. Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menguat signifikan dan memimpin kenaikan sahamnya lainnya di dalam Indeks Lq45.

Saham ANTM naik 17,12 persen menjadi Rp2.600. Selanjutnya, masih dari emiten tambang logam, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) berada di peringkat kedua tertinggi dengan kenaikan 13,64 persen menuju Rp6.250.

Saham Grup Sinar Mas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) pun naik 12,12 persen ke level Rp14.800. Saham BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) naik 11,11 persen ke level Rp2.000.

Sementara itu, saham PT Astra International Tbk. (ASII) koreksi 1,23 persen menuju Rp6.025. Saham PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) juga koreksi 0,36 persen ke level Rp2.760.

Pada akhir sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG naik 3,5 persen atau 205,19 poin menjadi 6.067,55. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 5.735,47-6.070,73.

Pada penutupan sesi Jumat pekan lalu (29/1/2021), sekaligus perdagangan terakhir bulan Januari, IHSG ditutup anjlok 1,96 persen atau 117,03 poin menjadi 5.862,35. Level tersebut melemah 1,95 persen dibandingkan dengan penutupan IHSG akhir 2020, di posisi 5.979,07.

Kenaikan IHSG antara lain ditopang rilis data perekonomian. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia dari IHS Markit periode Januari 2021 tercatat naik 52,2 lebih tinggi dari periode bulan sebelumnya atau Desember 2020 yang sebesar 51,3.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan secara tahunan, inflasi pada Januari 2021 tercatat sebesar 1,55 persen (year-on-year/yoy).

“Perkembangan harga berbagai komoditas pada januari 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan ,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).

CEO Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan indeks terlihat masih betah bergerak dalam rentang konsolidasi wajar memasuki bulan kedua 2021.

“Gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir,” tulis William dalam risetnya yang diterima Bisnis, Minggu (31/1/2021).

Namun, lanjutnya, pergerakan indeks akan diwarnai oleh dimulainya rilis kinerja emiten serta jelang rilis data inflasi, yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper