Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melonjak 3,5 Persen ke 6.067,55

Pada akhir sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG naik 3,5 persen atau 205,19 poin menjadi 6.067,55. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 5.735,47-6.070,73.
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 3,5 persen pada penutupan perdagangan awal Februari 2021, Senin (1/2/2021).

Pada akhir sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG naik 3,5 persen atau 205,19 poin menjadi 6.067,55. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 5.735,47-6.070,73.

Pada penutupan sesi Jumat pekan lalu (29/1/2021), sekaligus perdagangan terakhir bulan Januari, IHSG ditutup anjlok 1,96 persen atau 117,03 poin menjadi 5.862,35. Level tersebut melemah 1,95 persen dibandingkan dengan penutupan IHSG akhir 2020, di posisi 5.979,07.

Kenaikan IHSG antara lain ditopang rilis data perekonomian. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia dari IHS Markit periode Januari 2021 tercatat naik 52,2 lebih tinggi dari periode bulan sebelumnya atau Desember 2020 yang sebesar 51,3.

Menurut IHS Markit peningkatan terbaru di sektor kesehatan merupakan yang paling cepat selama enam setengah tahun, dan yang paling besar sejak survei pada April 2011.

Sementara ekspansi semakin cepat dalam permintaan baru selama Januari, dengan kenaikan ketiga pada jumlah bisnis baru yang paling kuat sejak Juli 2014.

Di lain pihak,Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan secara tahunan, inflasi pada Januari 2021 tercatat sebesar 1,55 persen (year-on-year/yoy).

“Perkembangan harga berbagai komoditas pada januari 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan ,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).

CEO Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan indeks terlihat masih betah bergerak dalam rentang konsolidasi wajar memasuki bulan kedua 2021.

“Gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir,” tulis William dalam risetnya yang diterima Bisnis, Minggu (31/1/2021).

Namun, lanjutnya, pergerakan indeks akan diwarnai oleh dimulainya rilis kinerja emiten serta jelang rilis data inflasi, yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper