Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. mencatatkan pertumbuhan produksi minyak sawit atau crude palm oil (CPO) sepanjang 2020 di tengah peningkatan rata-rata harga jual.
Berdasarkan laporan perseroan, emiten berkode saham DSNG itu membukukan penurunan penjualan CPO pada 2020 menjadi sebesar 640.416 ton, lebih rendah 3,9 persen dibandingkan dengan penjualan 2019 sebanyak 665.993 ton.
Manajemen menjelaskan, volume penjualan 2019 lebih tinggi karena angka penjualan itu termasuk stok akhir 2018 sekitar 50.000 ton. Dengan demikian, pertumbuhan penjualan CPO secara riil diyakini naik 3,9 persen bukan turun 3,9 persen.
Di sisi lain, minimnya pasokan CPO global pada 2020 telah mendorong harga CPO mencapai level tertinggi dalam 8,5 tahun terakhir.
"Hasilnya, harga rata-rata penjualan (ASP) CPO perseroan pada 2020 sebesar Rp8,1 juta per ton, lebih tinggi 26 persen dari ASP 2019 sebesar Rp6,6 juta per ton," papar manajemen dalam keterangannya, Jumat (29/1/2021).
Sementara itu, DSNG berhasil memproduksi CPO sebanyak 636.947 ton pada 2020. Pencapaian itu lebih tinggi 4,4 persen dibandingkan dengan realisasi produksi 2019 sebesar 610.050 ton.
Baca Juga
Manajemen Dharma Satya Nusantara menjelaskan bahwa peningkatan produksi tersebut disebabkan oleh kenaikan yang juga terjadi di Tandan Buah Segar (TBS) eksternal.
“Hal itu pun sejalan dengan peningkatan kapasitas pemrosesan dari pabrik baru kami di Kalimantan Barat dan perluasan di Kalimantan Timur,” tulisnya.
Sebagai informasi, DSNG saat ini memiliki 10 pabrik kelapa sawit (PKS) yang telah beroperasi. Saat ini, perseroan tengah membangun dua PKS baru. Berdasarkan catatan Bisnis, kedua PKS itu ditargetkan rampung pada pertengahan tahun ini.
Adapun, pada 2020 perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan produksi inti sawit atau palm kernel (PK) menjadi 114.290 ton, naik 8 persen daripada produksi 2019 sebesar 105.808 ton.
Selain itu, produksi palm kernel oil (PKO) juga naik 8,2 persen secara year on year menjadi 34.049 ton pada 2020, dibandingkan dengan produksi 2019 sebesar 31.462 ton.
Sementara itu, produksi TBS perseroan turun menjadi 2.041.052 ton, turun 7,4 persen daripada produksi 2019 sebesar 2.204.345 ton.
Per Desember 2020, total luas tanam perseroan, termasuk inti dan plasma, mencapai 112,5 ribu hektare, dengan luas tanaman menghasilkan 103 ribu hektare dan rata-rata umur 10,9 tahun.
Sementara itu untuk kinerja bisnis kayu perseroan, DSNG mencatatkan penjualan engineered flooring sebanyak 985.129 meter persegi, tumbuh 5,7 persen daripada penjualan 2019 sebanyak 931.668.
Untuk penjualan panel, kinerja turun 10,8 persen secara year on year, menjadi sebanyak 86.206 m3 pada 2020 dibandingkan dengan penjualan 2019 sebanyak 96.622 m3.
Manajemen mengatakan, permintaan untuk produk panel DSNG telah terkena dampak negatif dari pandemi Covid-19, terutama pada kuartal II/2020 dan kuartal III/2020, yang tercermin dari lemahnya permintaan dari pasar Jepang.
“Namun, seiring dengan pemulihan ekonomi global, kami mulai melihat beberapa peningkatan pada permintaan pasar pada kuartal IV/2020, yang ditunjukkan oleh peningkatan volume penjualan dan harga jual masing-masing sebesar 36 persen dan 4 persen dibandingkan kuartal III/2020,” tulis Manajemen.