Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tertekan Profit Taking, Begini Proyeksi Pekan Depan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi di akhir pekan akibat kondisi pasar yang sudah jenuh beli. Pekan depan IHSG diperkirakan bakal melanjutkan koreksi.
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan tren pelemahan pada pekan depan setelah mengalami koreksi pada perdagangan hari ini sebesar 0,85 persen ke level 6.373,41.

Pada perdagangan  Jumat (15 Januari 2021) sebanyak 169 saham menguat, 321 saham melemah, dan 141 saham stagnan dibandingkan dengan posisi kemarin. 

Hampir seluruh sektor terkoreksi kecuali properti yang menguat 1,01 persen. Investor asing masih mencatatkan net buy tipis sebesar Rp86,77 miliar dengan sasaran utama aksi beli terhadap saham-saham big caps.

Jika dibandingkan dengan Jumat pekan lalu, indeks masih tumbuh 1,85 persen dari level sebelumnya 6.257,83. Secara year to date (YTD) indeks masih tumbuh 2,61 persen.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menuturkan tekanan IHSG selama dua hari terakhir merupakan dampak dari overbought dan sudah waktunya bagi investor melakukan profit taking.

Dia juga memprediksi aksi ambil untung para investor ini akan berlanjut pada Senin, 18 Januari 2021 sehingga kecenderungan indeks berada di zona merah cukup tinggi.

"Kali ini terjadi aksi profit taking, sehingga terjadi koreksi. Pada pekan depan ada potensi IHSG terkoreksi untuk profit taking lanjutan," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (15/1/2021).

Pekan depan, Gani memproyeksikan indeks akan terkoreksi cukup kuat dengan support di level 6.169--6.187 sementara resistance di level 6.450--6.470. Penurunan indeks ini terangnya, dapat dimanfaatkan dengan membeli sejumlah saham dalam kondisi terrendahnya.

Dia merekomendasikan PT Astra International Tbk. (ASII) buy on weakness di level 6.250--6.300 dengan target price di level 7.000. Selain itu, rekomendasi berikutnya yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) buy on weakness 2.400--2.480 dengan target price 2.750.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG sempat dibuka menguat ke level 6.447,98. Namun, tekanan muncul selepas satu jam perdagangan dibuka, indeks terseret ke zona merah dan sempat anjlok 1,1 persen di sesi kedua.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper