Bisnis.com, JAKARTA — Raffi Ahmad menegaskan bahwa dirinya sukarela dalam menyebut saham pilihan. Dia sekaligus mengingatkan agar rekomendasinya tak ditelan mentah-mentah oleh para followers.
Dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya, @raffinagita17, Raffi Ahmad membahas soal konten yang berisi pengalamannya berinvestasi di pasar saham yang belum lama ini dia unggah.
Raffi menegaskan bahwa dia hanya berbagi cerita soal pengalamannya pertama kali berinvestasi di saham, yakni di saham PT M CASH Integrasi Tbk. (MCAS) dan bukan merupakan bentuk “endorse” atau kerja sama dengan perusahaan tersebut.
“Gue tuh kemarin sekadar sharing aja ke kalian, tapi emang heboh sih karena mungkin main saham lagi in banget. Tapi kembali lagi ya, kemarin kan gue cuma cerita pengalamannya sendiri, ini bukan endorse, pengalaman gue aja, gue pertama kali saham di MCAS,” tuturnya, seperti dikutip Bisnis, Rabu (6/1/2021).
Dalam kesempatan itu Raffi juga mengingatkan agar para followers-nya tak serta merta mengikuti jejak portofolionya hanya karena cerita tersebut, melainkan harus mempelajari dulu saham yang dimaksud dengan baik.
“Tapi semuanya kembali lagi jangan karena gue, lho. Kalau memang kalian mau ,ya kalian telusuri dulu, pelajari dulu, cek dulu. Kalau kalian percaya, go a head. Kalau memang nggak percaya, jangan. Pokoknya jangan kayak gue,” tutur Raffi.
Baca Juga
View this post on Instagram
Belakangan ini memang muncul fenomena baru terkait dunia saham, yakni para pesohor yang ramai-ramai menyebut pilihan portofolionya dan mengajak publik untuk mengikuti jejak mereka.
Raffi Ahmad bukan pesohor pertama yang buka-bukaan soal portofolio investasinya. Penyanyi Ari Lasso juga diketahui ikut memfavoritkan saham yang sama dengan Raffi.
Kemudian, ada pula tokoh publik seperti Ustadz Yusuf Mansur dan anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang kerap menyebut saham-saham pilihan mereka.
Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan di satu sisi otoritas bursa menyambut baik kehadiran para pemberi pengaruh (influencer) di pasar modal namun tetap ada beberapa hal yang harus didiskusikan.
“Namun [BEI] juga perlu mengingatkan mereka [influencer] akan tanggung jawab moral mereka untuk para pengikutnya dan kemungkinan potensi tuntutan hukum dari para pengikut apabila ada yang merasa dikecewakan,” kata Laksono, Selasa (5/1/2021).
Untuk menjaga praktik transaksi di pasar modal berjalan sesuai jalurnya, otoritas bursa bakal mengajak para tokoh publik tersebut berdiskusi. Bagi tokoh publik yang belum pernah mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM) pun dianjurkan untuk masuk SPM.