Bisnis.com, JAKARTA - Sejalan dengan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2020, kapitalisasi pasar saham turun ke bawah level Rp7.000 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Rabu (30/12/2020) atau akhir tahun ini, IHSG melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. Sepanjang sesi IHSG bergerak di rentang 5.962,01-6.055,97.
Kinerja IHSG hari ini cukup mengecewakan karena gagal mempertahankan posisi di level 6.000. Dalam sepekan yang berlangsung hanya tiga sesi, IHSG melemah 3,03 persen.
Namun demikian, kinerja IHSG cukup mengggembirakan setelah menyentuh level terendah sepanjang masa pada Maret 2020 di posisi 3.911,72. Bila menghitung dari level buntu tersebut, IHSG berhasil naik 52,85 persen.
Adapun, bila dibandingkan dengan akhir 2019 di posisi 6.299,54, IHSG pada akhir 2020 terkoreksi 5,09 persen.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebutkan i awal masa pandemi, bursa saham global terkoreksi cukup dalam tak terkecuali IHSG di BEI. Pemutusan rantai penyebaran Covid-19 dengan pemberlakuan protokol COVID-19 telah memukul sektor riil.
Baca Juga
"Hal ini berimbas pada kinerja emiten yang menurun, dan berdampak pada turunnya IHSG," paparnya, Rabu (30/12/2020).
Sejalan dengan IHSG, kapitalisasi pasar saham juga menurun. Pada akhir 2020, mengutip data Bursa Efek Indonesia, kapitalisasi pasar berada di posisi Rp6.968,94 triliun.
Sejatinya kapitalisasi pasar sempat kembali ke level Rp7.000 triliun, tetapi aksi profit taking pada akhir tahun membuatnya harus puas ke level Rp6.000-an triliun.
Bila dibandingkan dengan akhir 2019 dengan kapitalisasi pasar Rp7.265,02 triliun, kapitalisasi pasar akhir 2020 berkurang Rp278,08 triliun atau secara presentase hanya berkurang 3,83 persen.