Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada sesi perdagangan terakhir tahun ini, Rabu (30/12/2020). Pelemahan indeks saham juga terjadi di beberapa negara di Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB, IHSG melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. Sepanjang sesi IHSG bergerak di rentang 5.962,01-6.055,97. Kinerja IHSG hari ini cukup mengecewakan karena gagal mempertahankan posisi di level 6.000. Dalam sepekan yang berlangsung hanya tiga sesi, IHSG melemah 3,03 persen.
Para investor tampak melakukan profit taking setelah indeks berlari kencang hingga pekan ketiga Desember 2020. Secara kumulatif, selama Desember 2020, indeks memang masih naik 3,38 persen.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebutkan IHSG sebetulnya memiliki kinerja cukup baik di tengah pandemi Covid-19. IHSG berhasil naik dari level terendah sepanjang masa 3.911,72 pada Maret 2020.
"Namun demikian, investor asing cenderung melakukan aksi jual sepanjang 2020," paparnya dalam sesi penutupan perdagangan terakhir 2020.
Sepanjang tahun ini, investor asing mencatat torehan net sell sebanyak Rp53 triliun di seluruh pasar. Indeks pun terkoreksi 5,09 persen sejak awal tahun.
Namun, hari ini bukan hanya IHSG yang merana. Sejumlah indeks saham di Asia juga tampak melemah. Indeks Topix di Jepang turun 0,80 persen ke level 1.804. Indeks ini berisi emiten-emiten papan atas di Bursa Tokyo.
Selain Jepang, bursa saham Australia juga kebakaran. Indeks ASX 200 turun 0,27 persen ke level 6.682,43 hari ini. Indeks ini berisi 200 emiten papan atas di Bursa Australia dan menjadi acuan pasar saham Negeri Kanguru.
Indeks Thai Set 50 di Thailand juga mencetak penurunan, bahkan lebih dalam dari IHSG. Indeks tersebut hari ini melemah 1,12 persen dan secara tahunan terkoreksi 14,53 persen. Indeks ini berisi saham-saham dengan kapitalisasi besar dan likuiditas yang tinggi.