Bisnis.com, JAKARTA — Emiten farmasi swasta PT Kalbe Farma Tbk. mengumumkan penutupan anak perusahaannya yang berlokasi di Singapura.
Berdasarkan surat dari manajemen perusahaan kepada otoritas Bursa, emiten bersandi KLBF ini menyampaikan informasi sehubungan dengan penutupan anak perusahaan atas nama Kalbe Global Pte. Ltd. (KG).
“Pada tanggal 24 Desember 2020, KG secara efektif ditutup sesuai dengan Ketentuan Undang-Undang di Singapura. KG ditutup karena kondisi Perusahaan yang tidak aktif (dormant) dalam Grup Perusahaan,” demikian tulis Corporate Secretary Kalbe Lukito Kurniawan Gozali seperti dikutip Bisnis, Selasa (29/12/2020)
Kalbe Global Pte. Ltd. merupakan salah satu entitas anak perseroan yang didirikan pada tanggal 2 November 2016 dan berkantor di Singapura. Adapun presentase kepemilikan sahamnya 100 persen dimiliki oleh perseroan.
“Dengan ditutupnya KG maka kepemilikan saham Perusahaan dalam salah satu anak perusahaan atas nama Kalbe International Pte. Ltd. meningkat menjadi 100 persen,” tambah Lukito.
Sementara itu, perseroan juga dikabarkan bakal melepas divisi makanan dan minuman Kalbe Nutritionals ke lantai bursa melalui skema penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Baca Juga
Wacana IPO Kalbe Nutritionals memang sudah berhembus sejak Agustus 2020. Perseroan dikabarkan mengincar dana segar US$500 juta atau Rp7,3 triliun dari aksi korporasi unit bisnis makanan dan minuman kesehatan tersebut.
Salah satu bukti nyata yang dilakukan KLBF yang membuat isu ini kembali mencuat adalah pelaksanaan transaksi penjualan saham entitas anak usahanya PT Kalbe Morinaga Indonesia (KMI) kepada anak usahanya yang tak lain tak bukan adalah Sanghiang Perkasa.
Pada awal Oktober lalu, KLBF telah melaksanakan transaksi penjualan 70 persen saham KMI kepada Sanghiang dengan total nilai transaksi adalah sebesar Rp265,1 miliar.
Adapun, baik KMI dan Sanghiang Perkasa merupakan anak usaha yang seluruh sahamnya dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh perseroan.
“Transaksi ini merupakan langkah perseroan di dalam mengelompokkan bisnis unit perseroan ke divisi yang sejenis,” tulis Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius dalam surat resminya kepada Bursa Efek Indonesia kala itu.
Melalui pengalihan saham ini, diharapkan proses bisnis dapat lebih fokus dan dapat lebih meningkatkan pengembangan produk dan layanan. Sedangkan dari sisi internal, koordinasi mengenai supply chain, operasional pabrik, distribusi dan support lainnya dapat berjalan lebih lancar.