Bisnis.com, JAKARTA - PT Sucorinvest Asset Management menargetkan dana kelolaan atau asset under management senilai Rp23 triliun pada 2021.
Target tersebut naik sekitar 20 persen dari posisi AUM perusahaan hingga 30 November 2020 senilai Rp19,07 triliun.
President Director PT Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul Wawointana mengatakan pihaknya optimistis pertumbuhan reksa dana akan baik pada 2021 mendatang. Guna mencapai target tersebut, pihaknya telah menyiapkan beberapa produk reksa dana baru.
“Dalam pipeline kami sudah ada reksa dana saham denominasi dolar AS, reksa dana syariah dan ESG fund serta beberapa reksa dana terproteksi (RDT),” katanya saat dihubungi pada Minggu (27/12/2020).
Jemmy juga mengatakan, berkurangnya insentif pajak obligasi dari pemerintah sebesar 5 persen mulai 2021 akan berdampak negatif bagi pertumbuhan sejumlah jenis reksa dana.
“Akan cukup berdampak terhadap reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana terproteksi,” tuturnya.
Baca Juga
Jemmy mengatakan, hilangnya insentif pajak tersebut akan berimbas pada menurunnya jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM). Hal tersebut terutama akan terjadi pada reksa dana terproteksi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 100/2013 yang mengubah PP No. 16/2009, pemerintah memberikan relaksasi terkait pajak penghasilan (PPh) final atas bunga obligasi yang diperoleh wajib pajak reksa dana yakni sebesar 5 persen.
Namun, beleid terbaru yaitu PP No. 55/2019 yang merupakan perubahan kedua PP No. 16/2009 menyebutkan tarif PPh bunga obligasi naik bertahap 5 persen pada 2021 dan seterusnya. Dengan demikian, mulai tahun depan PPh final atas bunga obligasi reksa dana menjadi 10 persen.