Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Belum Ada Kepastian Stimulus AS, Wall Street Dibuka Menguat

Indeks S&P 500 menguat tipis 0,1 persen pada pembukaan perdagangan, Jumat (18/12/2020). Kongres AS masih belum mencapai kesepakatan mengenai stimulus pandemi Covid-19.
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange./Bloomberg
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Amerika Serikat belum banyak bergerak dalam pembukaan perdagangan, Jumat (18/12/2020), setelah sehari sebelumnya ditutup di posisi tertinggi sepanjang sejarah.

Bloomberg melaporkan Jumat (18/12), indeks S&P 500 dibuka menguat 0,1 persen dalam pembukaan perdagangan. Namun, pergerakannya diperkirakan lebih volatil ketimbang biasanya, menyusul dengan akan kedaluwarsanya sejumlah kontrak dan opsi perdagangan serta ekuitas.

Penguatan tipis yang terjadi dinilai turut dipengaruhi oleh kembali panasnya hubungan AS-China dan belum ada perkembangan signifikan dalam rencana stimulus pandemi Pemerintah AS.

Washington telah mengumumkan daftar hitam berisi lebih dari 60 perusahaan China, termasuk di antaranya Semiconductor Manufacturing International Corp., karena dinilai membahayakan keamanan nasional AS. Adapun Kongres AS masih belum mencapai kata sepakat mengenai pencairan stimulus ekonomi terkait pandemi Covid-19.

"Paket stimulus ini harus menjadi jembatan yang mampu memenuhi segala kebutuhan," papar Global Investment Strategist Citigroup Private Bank Steven Wieting kepada Bloomberg TV.

Dia melanjutkan fakta bahwa vaksin Covid-19 bisa lebih cepat didistribusikan akan mendorong pemulihan.

Di sisi lain, dolar AS juga menunjukkan penguatan, yang pertama dalam 5 hari terakhir. Kondisi ini berbanding terbalik dengan turunnya nilai mata uang negara-negara G10 lainnya.

Pound sterling dan euro mengalami pelemahan, seiring dengan kembali buntunya pembicaraan terkait Brexit.

Adapun tembaga bergerak ke level US$8.000 per ton, yang pertama kalinya dalam 7 tahun, sejalan dengan naiknya permintaan dan adanya hambatan pasokan.

Sementara itu, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4 persen, mengikuti MSCI Emerging Market Index yang melemah 0,3 persen. Indeks Stoxx Eropa juga turun tipis 0,1 persen.

Terkait harga minyak, West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,2 persen menjadi US$48,45 per barel. Namun, minyak Brent melemah 0,1 persen ke US$51,46 per barel.

Di sisi lain, emas menguat tipis 0,1 persen menjadi US$1.886,61 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper