10 Saham Top Losers (10/12), Emiten Rokok dan Farmasi Mendominasi

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 10,71 poin atau 0,18 persen ke level 5.933,69 pada perdagangan hari ini, Kamis (10/12/2020). Sebanyak 10 saham amblas mendekati batas auto reject bawah (ARB), didominasi saham rokok.

IHSG bergerak antiklimaks pada perdagangan hari ini sempat menguat hingga sesi pertama, indeks ditutup melemah di akhir perdagangan.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG sempat berada di area 6.000 mengingat para pelaku pasar mengapresiasi dinamika perkembangan vaksin Covid-19 yang semakin progresif.

Namun, hasil perilisan data penjualan ritel Indonesia per Oktober yang semakin mengalami kontraksi sebesar -14,9 persen, serta pengumuman pemerintah tentang kenaikan cukai rokok sebesar 12,5 persen pada 2021 menyebabkan terjadinya aksi profit taking.

“Sehingga memperlemah posisi IHSG di sisa perdagangan,” kata Nafan, Kamis (10/12/2020)

Secara umum 204 saham menguat, 268 saham melemah, dan 254 saham stagnan dibandingkan dengan posisi kemarin. Di antara deretan saham yang melemah, tiga saham produsen rokok dan tembakau masuk daftar.

Saham emiten rokok rontok setelah pemerintah memutuskan kenaikan cukai tahun depan. Saham PT Gudang Garam Tbk.hampir menyentuh level ARB setelah anjlok 6,99 persen ke level 44.274.

Setali tiga uang, saham PT HM Sampoerna Tbk. dan PT Indonesian Tobacco Tbk. juga amblas, masing-masing 6,96 persen dan 6,88 persen. Selain rokok,saham emiten farmasi juga boncos, mulai dari PT Indofarma Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, dan PT Phapros Tbk.

Berikut daftar 10 saham top losers hari ini, Kamis (10/12/2020).