Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tekstil dan garmen PT Pan Brothers Tbk. mengklaim bahwa likuiditas perseroan tetap terjaga sejalan dengan rencana perseroan untuk menerbitkan obligasi valas.
Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto mengatakan perseroan memang berencana menerbitkan global bond dengan nilai maksimum US$350 juta atau setara Rp4,9 triliun (Kurs Rp14.140). Dengan adanya tambahan dana dari penerbitan global bond bertenor 5 tahun, PBRX memastikan likuiditas akan mencukup dalam jangka waktu tersebut.
“Sehingga seluruh revenue growth yang ada di Pan Brothers bisa tercover dengan agile,” ujarnya dalam paparan publik virtual pada Kamis (3/12/2020).
Dikutip dari keterbukaan informasi tanggal 30 November 2020, PBRX berencana menawarkan obligasi global yang akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST).
Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk keperluan refinancing utang sindikasi berdasarkan perjanjian pinjaman sindikasi yang pada tanggal laporan keuangan jumlah limit fasilitas sebesar US$138,5 juta belum termasuk bunga dan biaya terkait yang perlu dibayarkan.
Selain itu, dana hasil penerbitan juga akan digunakan refinancing obligasi global sebesar US$171,07 juta belum termasuk kupon dan biaya terkait yang perlu dibayarkan. Sisanya juga akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Baca Juga
Adapun, surat utang itu akan dijamin oleh entitas anak usaha dan jaminan kebendaan lainnya dari perseroan dan entitas anak, termasuk tidak terbatas jaminan hak tanggungan atas tanah dan bangunan, fidusia atas mesin, peralatan serta inventory, fidusia atas asuransi, fidusia atas piutang dan gadai atas saham dan rekening.
Untuk melancarkan rencana itu, PBRX akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk meminta restu para pemegang saham atas rencana transaksi itu pada Rabu (6/1/2021).
Sepanjang tahun 2019 dan 2020, PBRX juga mengkonsentrasikan diri menambah kapasitas melalui otomatisasi, digitalisasi dan upskilling seluruh lini personal yang ada. PBRX menganggarkan maintenance capex sebesar US$15 juta pada tahun ini. Namun, sampai periode September 2020, realisasi capex baru sebesar US$4,2 juta.
Sementara itu, kapasitas terpasang untuk garmen pada 2019 dan 2020 sebesar 117 juta pcs/ tahun dan ditargetkan menjadi 130 juta pcs/ tahun pada 2021.