Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (1/12/2020) menyusul sentimen lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan Bloomberg, Selasa (1/12/2020), nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau ditutup pada posisi Rp14.130 per dolar AS, menurun tipis 0,07 persen atau 10 poin.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama juga melemah 0,15 persen ke posisi 91,73 hingga pukul 15.25 WIB.
Adapun, pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (30/11/2020), rupiah parkir di level Rp14.120 per dolar AS, melemah 0,21 persen atau 30 poin.
Pelemahan rupiah terjadi di saat mayoritas mata uang Asia menguat terhadap dolar AS. Penguatan dipimpin oleh rupe India yang mendapat apresiasi 0,68 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan investor khawatir atas lonjakan kasus Covid-19 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, bahkan Presiden Jokowi ikut mengomentari lonjakan covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini.
Lonjakan Covid-19 ini dapat mendorong Pemerintah DKI Jakarta kembali melakukan mengetatkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dengan kondisi tersebut, wajar baginya kalau investor melakukan aksi ambil untung karena kekhawatiran akan pandemi virus corona yang bisa berujung ke pengetatan PSBB. Inilah yang membuat investor masih pikir-pikir untuk masuk ke pasar keuangan Indonesia. Minimnya arus modal membuat rupiah tidak punya pijakan untuk menguat.
“Sedangkan untuk perdagangan besok pagi, mata uang rupiah kemungkinan dibuka melemah tetapi ditutup menguat sebesar 10-50 poin di level Rp14.110-Rp14.160,” tutupnya dikutip dari riset, Selasa (1/12/2020).