Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyatakan dampak apresiasi rupiah yang berkepanjangan kemungkinan akan menguntungkan perseroan.
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan bahwa durasi penguatan nilai tukar rupiah bisa jadi akan menimbulkan profit bagi perseroan.
“Tergantung pada penguatan [rupiah] seberapa lama. Kalau jangka lebih panjang maka dampaknya positif,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (18/11/2020).
Di sisi lain, perseroan juga menyatakan akan selalu memonitor aspek kondisi ekonomi makro dan mikro untuk memaksimalkan kinerja pada kuartal keempat tahun ini.
Dia juga mengakui bahwa sampai dengan saat ini, perseroan masih melakukan importasi sekitar 90 persen dari total keseluruhan beban baku dari berbagai negara.
Adapun, KLBF juga menyatakan apresiasi rupiah harusnya berdampak positif terhadap hasil ekspor perseroan di berbagai negara. Namun, perseroan mengakui bahwa banyak negara tujuan ekspor yang masih dalam pengaruh dampak Covid-19.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Vidjongtius mengatakan selama ini kinerja anak perusahaan di luar negeri memberikan dampak positif dalam pertumbuhan KLBF.
Kendati mengakui bahwa dampak Covid-19 pun terjadi di beberapa negara Asia Tenggara tempat entitas anak Kalbe beroperasi, dirinya juga berharap kontribusi penjualan ekspor bertahan di sekitar 5 persen dari total penjualan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2020, perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan 1,6 persen secara tahunan menjadi Rp17,09 triliun.
Sejalan dengan itu, laba bersih emiten berkode saham KLBF tersebut juga bertumbuh positif 5,84 persen secara tahunan menjadi Rp2,03 triliun.
Bos Kalbe Farma (KLBF): Apresiasi Rupiah Kemungkinan Menguntungkan Kami
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan bahwa durasi penguatan nilai tukar rupiah bisa jadi akan menimbulkan profit bagi perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ria Theresia Situmorang
Editor : Hafiyyan
Konten Premium