Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Janji Trump Setelah Pilpres AS Dorong Wall Street Menguat

Indeks S&P 500 yang naik 1,2 persen, terbesar sejak 12 Oktober, setelah Presiden Donald Trump mengatakan dia merencanakan "paket yang sangat besar" perihal stimulus setelah Pilpres AS.
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar saham Amerika Serikat berhasil menguat seiring dengan peningkatan data pertumbuhan ekonomi yang menunjukan pemulihan. Selain itu, Presiden AS Donald Trump berjanji menggelontorkan stimulus jumbo setelah Pilpres AS.

Pada penutupan perdagangan Kamis (29/10/2020), Dow Jones Industrial Average naik 0,52 persen, Indeks S&P 500 naik 1,19 persen, dan Nasdaq Composite Index naik 1,64 persen.

Mengutip Bloomberg, Saham AS bangkit kembali sehari setelah penurunan terbesar mereka dalam empat bulan, karena investor didorong oleh data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan bahkan ketika mereka terus waspada terhadap pertumbuhan infeksi virus corona.

Setelah produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II/2020 sebesar -31,4 persen menjadi yang terendah dalam tujuh dekade terakhir, PDB pada kuartal III/2020 melonjak tinggi hingga 33,1 persen.

Sebagai informasi, data PDB AS dikeluarkan dalam tiga tahap setiap bulan, yakni advance (terdepan), preliminary (selanjutnya), dan final (akhir). Data PDB advance, seperti yang dirilis kemarin, cenderung memiliki dampak yang paling besar.

Indeks S&P 500 yang naik 1,2 persen, terbesar sejak 12 Oktober, setelah Presiden Donald Trump mengatakan dia merencanakan "paket yang sangat besar" perihal stimulus setelah Pilpres AS.

Dolar dan imbal hasil Treasury naik setelah laporan menunjukkan penurunan klaim pengangguran mingguan dan lonjakan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang membalikkan banyak keruntuhan pandemi.

Exchange Traded Fund (ETF) di bursa yang melacak Nasdaq 100 turun tipis setelah penutupan perdagangan reguler menyusul kebingungan rilis pendapatan. Jumlah pengguna baru Twitter Inc. mengecewakan, sementara pendapatan untuk Alphabet Inc. melampaui perkiraan.

Amazon.com Inc. memproyeksikan pendapatan operasional yang melampaui perkiraan setelah melaporkan penjualan yang lebih baik dari perkiraan.

Bahkan dengan kenaikan pada Kamis, ekuitas global menuju penurunan mingguan terburuk sejak Maret di tengah langkah-langkah penguncian baru dan kegagalan politisi AS untuk menyetujui rencana stimulus sebelum pemilu 3 November.

Lonjakan Covid-19 di Midwest naik ke rekor, dipimpin oleh tertinggi satu hari di Kansas, Iowa, dan South Dakota saat wabah di kawasan itu menyebar ke kedua pantai. Anthony Fauci, dokter penyakit menular terkemuka pemerintah, mengatakan vaksin paling awal mungkin tersedia adalah akhir Desember atau awal Januari.

“Pasar jelas memiliki kekhawatiran tentang Covid dan penghentian tetapi tidak akan mengejutkan saya jika dalam satu atau dua minggu ada narasi yang sama sekali berbeda,” kata Evan Brown, kepala strategi multi-aset di UBS Asset Management. “Pada akhirnya kita menantikan vaksin yang aman dan efektif.”

Di Eropa, saham melemah tipis. Euro memperpanjang penurunannya setelah Bank Sentral Eropa membuka jalan bagi paket pelonggaran baru pada bulan Desember untuk menangani prospek ekonomi yang memburuk.

Sementara itu, saham merosot di Asia, dengan kerugian untuk indeks utama di Jepang, Australia dan Hong Kong.

Berikut adalah pergerakan pasar utama:

Saham

Indeks S&P 500 naik 1,2%.
Indeks Nasdaq 100 meningkat 1,9%.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,1%.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,2%.

Mata Uang

Indeks Spot Dolar Bloomberg meningkat 0,3%.
Pound Inggris turun 0,4% menjadi $ 1,2936.
Euro melemah 0,6% menjadi $ 1,1678.
Yen Jepang turun 0,3% menjadi 104,64 per dolar.

Obligasi

Hasil pada obligasi 10-tahun naik enam basis poin menjadi 0,83%.
Imbal hasil 10-tahun Jerman turun satu basis poin menjadi -0,64%.
Imbal hasil 10-tahun Inggris naik satu basis poin menjadi 0,22%.

Komoditas

Minyak mentah WTI turun 2,7% menjadi $ 36,38 per barel.
Emas melemah 0,4% menjadi $ 1,870.01 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper