Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan harga saham PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) melenggang di zona hijau pada sesi pertama perdagangan Senin (19/10/2020).
BULL mengawali perdagangan dengan stagnan di level Rp322. Kendati demikian, pergerakan harga saham merangkak ke zona hijau dan parkir dengan kenaikan 0,62 persen ke level Rp324.
Hingga pukul 13.58 WIB, saham BULL masih terpantau stagnan. Volume perdagangan saham mencapai 131,87 juta lembar dengan nilai transaksi 42,51 miliar.
Dalam sepekan terakhir, saham emiten pelayaran itu tengah berada dalam tren positif dengan menguat 2,53 persen. Investor asing mencetak net buy Rp34,87 miliar di saham perseroan.
Lewat keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (19/10/2020), Direksi Buana Lintas Lautan mengumumkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang berlangsung pada Kamis (15/10/2020).
BULL mengungkapkan pemegang saham menyetujui rencana peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 1,81 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100.
Baca Juga
Lewat riset yang dipublikasikan pekan lalu, Analis RHB Sekuritas Michael W Setjoadi dan Marco Antonius memperkirakan dengan asumsi harga pelaksanaan Rp400 per saham maka BULL dapat mengantongi dana Rp474 miliar. Dengan aksi itu, akan ada dilusi saham 9,1 persen.
RHB mencatat berdasarkan laporan keuangan 2019, current ratio perseroan akan berada di 161,53 persen. Selanjutnya, rasio utang terhadap ekuitas akan turun menjadi 83,3 persen.
Tim Analis RHB Sekuritas menjelaskan bahwa inisiatif penambahan modal dilakukan karena rencana ekspansi agresif perusahaan di perairan internasional. BULL berencana menambah 10 kapal pada 2021 dari 33 unit saat ini.
RHB Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi beli saham BULL. Target harga saham berada di level Rp585.
Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dengan memperhatikan dilusi yang lebih kecil bagi Pemegang Saham Minoritas.