Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham BUMN menjadi penekan utama Indeks LQ45 seiring dengan pelemahan Indeks harga saham gabungan akibat katalis negatif.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (2/10/2020) indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 4.926,73 melemah 0,87 persen. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 4.881,91 hingga 4.969,25.
Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 297 saham melemah, 122 saham menguat, sedangkan 288 saham lainnya berada di posisi yang sama dari perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, saham-saham dalam Indeks LQ45 jatuh lebih dalam. Indeks LQ45 turun 1,34 persen atau 10,19 poin menuju 750,86. Hanya 3 saham yang menguat, 3 saham stagnan, sedangkan selebihnya 39 saham melemah. Pelemahan terjadi terutama di saham-saham BUMN.
Saham LQ45 yang berhasil menguat ialah MDKA +4 persen, BSDE +2,01 persen, MIKA +0,39 persen. Adapun, saham-saham LQ45 yang mengalami penurunan terdalam ialah EXCL -4,55 persen, PTPP -4,17 persen, WIKA -4,02 persen, PGAS -3,66 persen, dan JSMR -3,58 persen.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan bahwa pelemahan IHSG kali ini didorong oleh kekhawatiran pasar adanya penyebaran Covid-19 gelombang kedua yang dapat memicu penerapan kembali lockdown di banyak negara maupun PSBB yang lebih ketat di dalam negeri.
Baca Juga
“Selain itu, pelemahan juga didukung oleh faktor deflasi Indonesia, kembalinya kinerja PMI manufaktur RI yang terkontraksi dari ekspansif, dan juga tersulut dari pengumuman Trump maupun First Lady yang positif Covid-19,” ujar Nafan kepada Bisnis, Jumat (2/10/2020).