Bisnis.com, JAKARTA - Minat perusahaan menggalang dana lewat penerbitan instrumen surat utang diperkirakan semakin membaik pada kuartal IV/2020.
Direktur Pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia Eddy Handali mengatakan secara umum kondisi pasar obligasi korporasi selalu bergantung pada faktor likuiditas dan selera risiko (risk appetite) para investor.
“Keduanya memburuk pada awal pandemi dan saya berharap situasi di kuartal IV akan lebih baik seiring membaiknya tingkat kepercayaan investor,” kata Eddy kepada Bisnis, Rabu (30/9/2020).
Adapun, investor disebut akan terus mencermati perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia dan proses pemulihan ekonomi global.
Sentimen positif dari penemuan vaksin Covid-19 pun akan menambah meriah pasar surat utang domestik walau tetap ada kekhawatiran terjadinya gelombang kedua penyebaran virus.
Di tengah ketidakpastian masa pandemi ini, Eddy melihat investor akan meminta kupon yang lebih tinggi dari biasaya kepada emiten obligasi. Namun, peluang penyerapan surat utang korporasi masih terbuka apabila investor berpendapat lngkungan operasional dan daya beli segera membaik.
Baca Juga
“Saya rasa investor masih akan sangat berhati-hati dan menuntut yield yang lebih tinggi dari masa normal,” ujar Eddy.
Selain penggalangan dana lewat menerbitkan surat utang, Eddy menyampaikan bahwa perusahaan masih dapat memanfaatkan fasilitas kredit dari perbankan.
Adapun, kembalinya kepercayaan diri korporasi untuk masuk ke pasar modal khususnya pasar surat utang tercermin dari kenaikan total emisi obligasi maupun sukuk pada periode Juli—September 2020.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada periode 1 Juli 2020 — 25 September 2020, nilai total emisi surat utang korporasi tercatat senilai Rp37,73 triliun.
Nilai tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan total emisi pada kuartal sebelumnya sebesar Rp15,14 triliun. (lihat tabel)
Dengan demikian, pada periode tahun berjalan terdapat total emisi surat utang korporasi senilai total Rp65,43 triliun dari 53 perusahaan.
Nilai tersebut relatif lebih rendah 25,45 persen dibandingkan total emisi obligasi dan sukuk pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp87,77 triliun dari 42 emiten.
Nilai Emisi Obligasi di Bursa Efek Indonesia
Periode | Nilai Emisi (Rp triliun) |
Kuartal I/2020 | 12,56 |
Kuartal II/2020 | 15,14 |
Kuartal III/2020* | 37,73 |
* per 25 September 2020
Sumber: BEI, diolah