Bisnis.com, JAKARTA - Penggalangan dana lewat emisi surat utang tetap menjadi pilihan korporasi di masa pandem, meskipun nilainya mengalami penurunan.
Walaupun jumlah korporasi yang menerbitkan obligasi maupun sukuk bertambah pada periode tahun berjalan, dari sisi nilai emisi terpantau lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2020 per 25 September 2020 senilai Rp65,43 triliun yang berasal dari 53 perusahaan penerbit (emiten).
Nilai tersebut lebih rendah 25,45 persen dibandingkan total emisi obligasi dan sukuk pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp87,77 triliun dari 42 emiten.
BEI mencatat hingga akhir pekan lalu total emisi obligasi dan sukuk berjumlah 462 emisi dengan nominal outstanding Rp441,34 triliun dan US$47,5 juta yang diterbirkan oleh 127 emiten.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan dalam pipeline penerbitan obligasi bursa per 24 September 2020 terdapat 8 perusahaan lagi yang akan menerbitkan 10 obligasi/sukuk.
Baca Juga
“Terdapat 8 penerbit yang akan menerbitkan 10 emisi obligasi/sukuk yang berada dalam pipeline obligasi/sukuk di BEI, dengan catatan 1 perusahaan dapat menerbitkan lebih dari 1 emisi,” kata Nyoman baru-baru ini.
Pipeline penerbitan surat utang korporasi di BEI kali ini terbilang sepi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Per 27 September 2019, BEI memiliki 13 instrumen surat utang yang masuk dalam daftar tunggu dengan nilai emisi mencapai Rp22,89 triliun.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis dari laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, terdapat setidaknya 52 emisi obligasi/sukuk dari 14 perusahaan yang mendapatkan kode ISIN pada September 2020 dengan target dana yang akan dihimpun mencapai Rp14,23 triliun.