Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berfluktuasi setelah pembicaraan terkait stimulus fiskal di Amerika Serikat belum tuntas dan masih akan dilanjutkan esok. Harga emas juga mulai terpapar sentimen dari acara debat perdana calon presiden Amerika Serikat yang mempertemukan kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden dan sang petahana Donald Trump.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 kembali ke level US$1.900 setelah bertengger di posisi US$1.901,8 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain turun 0,06 persen ke level 93,8320
Pada pukul 09.04 WIB, harga emas mulai teretkan dan terkoreksi tipis kendati masih bertahan di level US$1.890 per troy ounce. Emas spot terpantau di posisi US$1.894,6 per troy ounce sedangkan emas Comex di posisi US$1.899,30 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain turun 0,06 persen ke level 93,8320
Sejam berselang, harga emas di pasar spot berbalik melemah 0,45 persen ke posisi US$1.889,49 per troy ounce. Indeks dolar menguat tipis 0,04 persen ke level 93,9260
"Ketika kami melihat prospek stimulus yang lebih baik, kami memahami ada kecenderungan melemahnya mata uang domestik, dalam hal ini dolar melemah dan mendukung emas dan perak," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, seperti dikutip dari Antara, Rabu (30/9/2020).
Saat ini, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Ketua DPR Nancy Pelosi "perlahan-lahan menyetujui rencana stimulus kedua, tak pelak lagi ini merupakan lingkungan yang mendukung," tambahnya.
Pelosi mengatakan pada Selasa (29/9/2020) bahwa dia berharap memiliki kesepakatan bantuan virus corona dengan Gedung Putih minggu ini, setelah berbicara dengan Mnuchin.
Ini terjadi setelah Pelosi pada Senin (28/9/2020) mengatakan anggota parlemen Demokrat mengumumkan rancangan undang-undang bantuan virus corona senilai 2,2 triliun dolar AS.
Emas, dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan depresiasi mata uang, telah melonjak sekitar 25 persen sepanjang tahun ini, didukung oleh stimulus moneter dari bank-bank sentral utama dan pemerintah.
"Emas telah mulai memulihkan kerugian ketika dolar melemah kembali dan suku bunga riil telah turun tipis," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper seperti dikutip dari Antara, Selasa (29/9/2020).
Dia menambahkan, Ada banyak peristiwa yang dinantikan pada pekan ini dan akan berpengaruh terhadap pergerakan harga emas. Itu dimulai dari debat calon presiden AS, data pengangguran, hingga inflasi.
Untuk diketahui, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya merosot 0,4 persen dari level tertinggi hampir dua bulan di akhir sesi.
Namun, kenaikan emas dibatasi geliat di pasar saham. Bursa saham naik pada perdagangan kemarin seiring tren kenaikan laba perusahaan-perusahaan industri China selama empat bulan berturut-turut pada Agustus.
Harga emas di pasar spot turun 0,69 persen ke posisi US$1.884,98 per troy ounce. Harga emas berjangka Comex juga turun 0,60 persen ke level US$1.891,80 per troy ounce. Indeks dolar terpantau naik 0,10 persen ke level 93,9810 pada pukul 15.40 WIB.
Harga emas spot terpantau di level US$1.887,92 per troy ounce atau turun 0,53 persen. Emas berjangka Comex juga turun 0,64 persen ke level US$1.891 per troy ounce. Indeks dolar terpantau naik 0,11 persen ke posisi 93,9900
Harga emas di pasar spot berbalik melemah 0,45 persen ke posisi US$1.889,49 per troy ounce. Indeks dolar menguat tipis 0,04 persen ke level 93,9260
Harga emas mulai tertekan dan terkoreksi tipis kendati masih bertahan di level US$1.890 per troy ounce. Emas spot terpantau di posisi US$1.894,6 per troy ounce sedangkan emas Comex di posisi US$1.899,30 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain turun 0,06 persen ke level 93,8320
Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 kembali ke level US$1.900 setelah bertengger di posisi US$1.901,8 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain turun 0,06 persen ke level 93,8320