Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global mengalami penguatan seiring dengan kekhawatiran terhadap pemulihan perekonomian Amerika Serikat akibat virus corona.
Laporan PT Valbury Asia Futures menyebutkan harga emas menguat akibat masih tertekannya perekonomian Amerika Serikat, pelemahan dolar AS, dan sikap dovish Federal Reserve.
Pada Senin (21/9/2020), Valbury merekomendasikan investor mengambil posisi beli di US$1.949, dengan target harga emas US$1.956-US$1.961. Stop loss di US$1.944.
Secara teknikal, level support harga emas dalah US$1.959,06, US$1.967,56, US$1.975,19, sedangkan level resistan US$1.942,93, US$1.935,3, US$1.926,8.
Pada penutupan perdagangan Jumat (18/9/2020), harga emas spot naik 6,42 poin atau 0,33 persen menjadi US$1.950,86 per troy ounce. Harga naik 28,58 persen sepanjang tahun berjalan.
Baca Juga
Dalam sebulan terakhir, harga mencapai puncaknya di level US$1.970,18 pada 1 September 2020, dan level terendah US$1.928,18 pada 25 Agustus 2020.
Akhir pekan ini, indeks dolar AS koreksi 0,05 persen ke posisi 92,926. Sepanjang tahun berjalan, indeks dolar AS koreksi 3,59 persen.
Adapun, harga emas Comex kontrak Desember 20202 naik 12,2 poin ayau 0,63 persen menuju US$1.962,1 per troy ounce.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas bergerak naik pada hari Jumat (18/9/2020) karena dolar AS yang melemah seiring pesimisnya data tenaga kerja AS.
Di sisi lain, janji-janji bank sentral utama atau Federal Reserve yang akan menggelontorkan stimulus lebih lanjut jika diperlukan untuk membangkitkan kembali ekonomi akibat pandemi melemahkan dolar AS.
"Indeks dolar AS bergerak turun terhadap berbagai rivalnya, membuat harga emas menjadi lebih menarik untuk pembeli yang menggunakan mata uang lain," papar Monex.
Data klaim tunjangan pengangguran AS yang dirilis mingguan oleh Departemen Tenaga Kerja AS, menunjukkan hampir 30 juta orang mendapatkan tunjangan pengangguran pada akhir Agustus, menunjukkan kejatuhan ekonomi yang berkelanjutan karena krisis virus corona.
Bank of England kemarin mengatakan bahwa mereka sedang melihat lebih dekat bagaimana mereka dapat memangkas suku bunga di bawah nol karena ekonomi Inggris yang menghadapi tiga pukulan besar dari meningkatnya kasus Covid-19, pengangguran yang lebih tinggi, dan kemungkinan kejutan Brexit baru.
Sementara itu Bank of Japan juga kemarin mempertahankan kebijakan moneter stabil dan mengisyaratkan kesiapan untuk meningkatkan stimulus jika sektor tenaga kerja memburuk karena pandemi yang dapat meningkatkan risiko deflasi.
Dari dalam negeri, harga emas batangan 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. atau emas Antam pada hari perdagangan Jumat (18/9/2020) tidak berubah dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas ukuran 1 gram dibanderol Rp1.030.000, atau tetap dibandingkan posisi kemarin.
Untuk emas Antam cetakan terkecil yakni 0,5 gram tidak berubah di posisi Rp545.000.
Selain itu, harga emas batangan 24 karat yang dijual di Pegadaian hari ini juga cenderung stagnan dibandingkan dengan posisi kemarin.