Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. menganggarkan belanja modal atau capital expenditure senilai US$6,1 juta untuk tahun fiskal 2020 yang berakhir 31 Maret 2020.
Nilai tersebut naik US$2 juta dari capex pada tahun fiskal 2019 senilai US$4,1 juta.
Direktur Utama Hexindo Adiperkasa Djonggi Gultom mengatakan bahwa tahun ini perseroan akan mengeluarkan belanja modal sekitar US$6,1 juta yang separuhnya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis penyewaan mesin.
“Pembagianya sekitar US$3 juta untuk bisnis rental mesin. Pada tahun ini kami akan investasi bisnis rental sehingga perlu investasi mesin,” kata Djonggi dalam paparan publik, Jumat (18/9/2020).
Lebih lanjut, Djonggi mengatakan bahwa penjualan alat berat yang menjadi bisnis utama perseroan terdampak oleh penurunan permintaan pada masa pandemi Covid-19.
Dia pun memperkirakan pemulihan permintaan alat berat di Indonesia sangat tergantung dengan penemuan vaksin Covid-19.
Baca Juga
“Setelah ditemukan vaksin Covid-19, setidaknya pasar akan bergerak kembali. Pemulihan penuh paling tidak pada pertengahan 2021,” tutur Djonggi.
Perusahaan yang mendistribusikan alat berat asal Jepang bermerek Hitachi tersebut pun akan menambah fokus pengembagan dan penjualan alat berat di segmen kehutanan, pertanian, dan konstruksi untuk mengompensasi penjualan segmen tambang yang turun pada masa pandemi.
Berdasarkan laporan penjualan ekskavator 6 ton pada periode April - Juli 2020, emiten bersandi HEXA mencatatkan penurunan penjualan ke segmen tambang menjadi 13 persen dari 26 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, penjualan ekskavator ke sektor kehutanan naik menjadi 31 persen dari sebelumnya 26 persen dan sektor pertanian meningkat hingga 32 persen dari sebelumnya 27 persen.
Pada periode April - Juli 2020, HEXA membukukan penjualan hingga US$59,27 juta. Di dalamnya, terdapat penjualan ekskavator senilai US$20,26 juta.
HEXA mencatat penjualan sebanyak 243 unit yang terdiri dari 191 unit ekskavator berat 6 ton, 49 unit ekskavator mini, dan 3 unit mesin wheel loader.