Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hexindo Adiperkasa (HEXA) Geser Fokus Penjualan Alat Berat ke 3 Sektor Ini

Perseroan saat ini mulai fokus pada pengembangan dan penjualan di sektor selain tambang seperti kehutanan, pertanian, dan konstruksi.
 PT Hexindo Adiperkasa Tbk./Istimewa
PT Hexindo Adiperkasa Tbk./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. akan menggenjot penjualan di segmen kehutanan, pertanian, dan konstruksi untuk mengompensasi penjualan segmen tambang yang turun pada masa pandemi.

Direktur Hexindo Adiperkasa Dwi Swasono mengungkapkan bahwa perseroan saat ini mulai fokus pada pengembangan dan penjualan di sektor selain tambang seperti kehutanan, pertanian, dan konstruksi.

“Tiga segmen ini memang kita harapkan [menopang kinerja] dalam kondisi pandemi Covid-19,” kata Dwi dalam paparan publik, Jumat (18/9/2020).

Dwi mengatakan fokus pemerintah untuk menangangi penyebaran virus Covid-19 membuat kebutuhan produksi kehutanan dan pertanian meningkat. 

Tak hanya dari luar negeri, saat ini permintaan dari dalam negeri untuk produk kehutanan dan pertanian terpantau meningkat.

“Dengan menurunnya [kontribusi] sektor tambang, kami lebih ke forestry, agro, dan konstruksi,” imbuh Dwi.

Berdasarkan laporan penjualan ekskavator 6 ton pada periode April - Juli 2020, emiten bersandi HEXA mencatatkan penurunan penjualan ke segmen tambang menjadi 13 persen dari 26 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, penjualan ekskavator ke sektor kehutanan naik menjadi 31 persen dari sebelumnya 26 persen dan sektor pertanian meningkat hingga 32 persen dari sebelumnya 27 persen.

Untuk menjaga kinerja penjualan alat berat perseroan, Dwi menyampaikan pihaknya terus menjalin komunikasi dengan pembeli loyal yang selalu berkomitmen terhadap perseroan baik pada kondisi ekonomi normal maupun tertekan.

Selain itu, HEXA juga akan menyiapkan sejumlah rencana aksi untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan seperti pembuatan sewa alat berat terbaru lewat kerja sama dengan pihak ketiga baik dari dalam maupun luar negeri.

Dari sisi biaya, Dwi menyampaikan eprseroan akan melakukan efisiensi semaksimal mungkin untuk menggenjot laba operasional.

Berdasarkan laporan tahunan per 31 Maret 2020, HEXA membukukan penurunan pendapatan sebesar 7,99 persen secara year-on-year (yoy) menjadi US$424,43 juta dari sebelumnya US$461,33 juta.

Pendapatan HEXA terdiri dari penjualan alat berat dan jasa komisi, penjualan suku cadang, serta jasa pemeliharaan dan perbaikan.

Adapun, pendapatan lainnya tercatat meningkat 145,40 persen yoy menjadi US$4,27 juta dari posisi tahun lalu senilai US$1,74 juta.

Namun demikian, laba tahun berjalan tercatat naik persen 2,20 persen yoy menjadi US$38,43 juta dari US$37,60 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper