Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. menargetkan dapat menjual 1.319 unit alat berat untuk tahun fiskal 2020 yang berakhir 31 Maret 2021.
Direktur Hexindo Adiperkasa Dwi Swasono menyampaikan total penjualan unit alat berat untuk tahun fiskal 2020 yaitu periode 1 April 2020 - 31 Maret 2021 sebesar 1.319 unit dengan nilai penjualan senilai US$144,2 juta.
“Dengan kondisi nyata permintaan di pasar itu turun [akibat dampak pandemi Covid-19], tentunya target kami juga terkoreksi,” kata Dwi dalam paparan publik, Jumat (18/9/2020).
Adapun, laba bersih emiten bersandi saham HEXA tersebut diperkirakan turun 16,31 persen secara year-on-year (yoy) menjadi US$32,16 juta pada 31 Maret 2021 dari realisasi pada tahun fiskal 2019 senilai US$38,43 juta.
Pada periode 1 April - 31 Juli 2020, HEXA baru mencatatkan laba bersih sebesar US$9,30 juta. Perseroan berharap penjualan bakal pulih pada semester II/2020 seiring dengan kondisi perekonomian yang membaik.
“Dari sisi penjualan dibandingkan dengan tahun lalu kondisi kita itu sudah turun sekitar hampir US$100 juta. Kami harapkan kondisi mebaik dan bisa mengejar ketertinggalan semester pertama ini,” jelas Dwi.
Baca Juga
Pada periode April - Juli 2020, HEXA membukukan penjualan hingga US$59,27 juta. Di dalamnya, terdapat penjualan ekskavator senilai US$20,26 juta.
HEXA mencatat penjualan sebanyak 243 unit yang terdiri dari 191 unit ekskavator berat 6 ton yang didistribusikan ke sektor konstruksi sebesar 41 unit (21 persen), kehutanan 59 unit (31 persen), agrikultur sebesar 61 unit (32 persen), pertambangan 24 unit (13 persen), dan lain-lain 6 unit (3 persen).
Sisanya, terdapat penjualan 49 unit ekskavator mini dan 3 unit mesin wheel loader.
Manajemen HEXA menjelaskan secara keseluruhan, volume total penjualan turun 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. HEXA menargetkan penjualan ekskavator tahun ini sebesar 1.251 unit yang berkontribusi sebesar 95 persen dari total penjualan mesin alat berat sebesar 1.319 unit.