Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom menyebutkan mata uang rupiah berpotensi cenderung menguat pekan ini seiring dengan proyeksi membaiknya data neraca perdagangan dan cadangan devisa, serta peluang pemangkasan suku bunga.
Pada penutupan perdagangan Selasa (8/9/2020) pukul 14.59 WIB, rupiah melemah 0,17 persen atau 25 poin menjadi Rp14.765 per dolar AS. Adapun, Indeks dolar AS naik 0,39 persen atau 0,361 poin menuju 93,08.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini menyampaikan rupiah kemungkinan akan stabil di level Rp14.650-14.700 pekan ini. Penguatan rupiah terbantu data cadangan devisa dan peluang surplus neraca dagang.
"Neraca dagang yang surplus pada agustus dan cadev yang naik menjaga stabilitas rupiah. Selain itu, Bank Indonesia pada September ini berpeluang menurunkan tingkat suku bunga karena rupiah cenderung flat stabil selama 2 bulan," paparnya, Selasa (8/9/2020).
Menurut Ahmad, suprlus neraca dagang surplus membuka peluang BI sangat besar untukk murunkan suku bunga acuan. Oleh karena itu, ada kemungkinan yield tertekan dan pasar saham rebound.
Berdasarkan catatan Bisnis, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Agustus 2020 memutuskan untuk mempertahankan 7-Day Reverse Repo Rate (7DRR) pada level 4 persen.
Baca Juga
Dengan demikian, suku bunga deposit facility sebesar tetap sebesar 3,25 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 4,75 persen.
Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga dan sebagai langkah lanjutan untuk mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Per Agustus 2020, Bank Indonesia (BI) mencatatkan posisi cadangan devisa mencapai level tertinggi, yaitu sebesar US$137,0 miliar.
Nilai tersebut meningkat US$1,9 miliar dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2020 yang sebesar US$135,1 miliar.
Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Juli 2020 mengalami surplus US$3,26 miliar, lebih rendah dari sebelumnya US$1,27 miliar pada Juni 2020.
Nilai ini diperoleh dari posisi nilai ekspor US$13,73 miliar yang lebih tinggi dari dengan impor yang mencapai US$10,47 miliar selama Juli 2020.
Simak pergerakan mata uang rupiah hari ini secara live.
Pukul 14.59 WIB, rupiah melemah 0,23 persen atau 34 poin menuju Rp14.799 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,08 persen atau 0,077 poin ke level 93,522.
Pukul 13.38 WIB, rupiah melemah 0,47 persen atau 69 poin menuju Rp14.834 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,13 persen atau 0,123 poin ke level 93,568.
Pukul 11.48 WIB, rupiah melemah 0,46 persen atau 67,5 poin menuju Rp14.832,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,01 persen atau 0,013 poin ke level 93,458.
Pukul 10.10 WIB, rupiah melemah 0,59 persen atau 87,5 poin menuju Rp14.852,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,08 persen atau 0,071 poin ke level 93,516.
Pukul 09.06 WIB, rupiah dibuka melemah 0,1 persen atau 15 poin menuju Rp14.780 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,05 persena tau 0,046 poin ke level 93,491.