Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah pada perdagangan Rabu (19/8/2020) akan mendapat sentimen kuat dari pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.
Pada penutupan perdagangan Selasa (18/8/2020), rupiah melemah 0,34 persen atau 50 poin menjadi Rp14.845 per dolar AS. Indeks dolar AS koreksi 0,28 persen menuju 92,587.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka brahim Assuaibi menyampaikan Bank Indonesia (BI) melaporkan, surplus NPI pada periode April-Juli 2020 adalah US$9,2 miliar. Hasil itu jauh membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang defisit US$8,5 miliar.
Namun, secara bersamaan Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Impor Indonesia pada Juli 2020 tumbuh negatif atau terkontraksi. Dengan kontraksi impor yang jauh lebih dalam ketimbang ekspor, neraca perdagangan membukukan surplus.
Untuk Informasi saja nilai Impor Indonesia bulan Juli tercatat US$ 10,47 miliar. Terjadi kontraksi 32,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Adapun, para analis memprediksi impor terkontraksi 22,965 persen YoY.
Nilai ekspor Indonesia dilaporkan US$13,73 miliar, turun 9,9 persen YoY. Ini membuat neraca perdagangan surplus US$ 3,26 miliar. Adapun, para analis memprediksi ekspor kembali terkontraksi cukup dalam 18,205 persen.
Baca Juga
"Meski Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) tidak minus, namun kejatuhan ekspor-impor yang begitu dalam tentu membuat alarm tanda bahaya kembali menyala. Ada kemungkinan ekonomi pada kuartal III/2020 akan kembali terkontraksi," paparnya, Selasa (18/8/2020).
Pemerintah dan Bank Indonesia berupaya kembali menggairahkan pasar terutama sektor konsumsi rumah tangga dan investasi pasca masa transisi PSBB yang akan berakhir di 27 Agustus 2020.
Dalam perdagangan hari ini, Ibrahim memprediksi rupiah kemungkinan masih akan melemah di level Rp14.820 - Rp14.920 per dolar AS.
Head of Equity Capital Markets Samuel Internasional Harry Su menyampaikan surplus neraca perdagangan yang besar pada Juli 2020 membuka jalan bagi BI untuk sekali lagi menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps.
"[Pemangkasan suku bunga oleh BI] dalam upaya mendukung perekonomian dari kejatuhan resesi," paparnya, Selasa (18/8/2020).
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan ini akan dilangsungkan pada 18-19 Agustus 2020. Sejak awal tahun, bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin (bps), yaitu masing-masing 25 bps pada RDG Februari, Maret, Juni, dan Juli.
Kini, suku bunga acuan 7-Day Reserve Repo Rate berada di level 4 persen.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Pukul 14.30 WIB, rupiah emnguat 65 poin atau 0,44 persen menjadi Rp14.780. Indeks dolar AS naik 0,11 persen menjadi 92,37.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Juli 2020 memutuskan untuk mempertahankan 7-Day Reverse Repo Rate (7DRR) pada level 4 persen.
Dengan demikian, suku bunga deposit facility sebesar tetap sebesar 3,25 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 4,75 persen.
Pukul 13.22 WIB, rupiah menguat 69,5 poin atau 0,47 persen menjadi Rp14.775,5 per dolar AS. Indeks dolar AS kembali koreksi 0,02 persen menuju 92,248.
Pukul 11.23 WIB, rupiah menguat 64,5 poin atau 0,43 persen menjadi Rp14.780,5 per dolar AS. Indeks dolar AS naik 0,07 persen menuju 92,334.
Pukul 11.04 WIB, rupiah meningkat 66,5 poin atau 0,45 persen menuju Rp14.778,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS naik 0,08 persen ke level 92,349.
Pukul 10.06 WIB, rupiah naik 68,5 poin atau 0,46 persen menjadi Rp14.776,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS berbalik menguat 0,02 persen menuju 92,294.
Pukul 09.04 rupiah dibuka menguat 95 poin atau 0,64 persen menjadi Rp14.750. Adapun, indeks dolar AS koreksi tipis 0,02 persen ke posisi 92,253.