Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Menguat ke Rp14.907, Rupiah Malah Terkoreksi

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.907 per dolar AS, menguat 10 poin dari posisi Rp14.917 pada Jumat (14/8/2020).
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh level Rp14.907 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (18/8/2020).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.907 per dolar AS, menguat 10 poin dari posisi Rp14.917 pada Jumat (14/8/2020).

Sementara itu, pada pukul 09.47 WIB, rupiah berbalik melemah 0,2 persen atau 30 poin menjadi Rp14.825 per dolar AS. Padahal indeks dolar AS terkoreksi 0,18 persen menuju 92,681.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa pasar perlu mewaspadai adanya tekanan pada rupiah pekan ini seiring dengan banyaknya katalis negatif yang siap menyerang pergerakan mata uang Garuda.

Dia menjelaskan, dari luar negeri sentimen negatif bisa berasal dari kontraksi pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal kedua dan ketegangan hubungan antara AS dan China yang terus memanas dalam beberapa hari terakhir.

Selain itu, rencana paket stimulus AS tahap kedua yang masih mengalami deadlock, sehingga peluncurannya tertunda. Padahal, sentimen itu sangat dinantikan pasar untuk mendorong penguatan nilai tukar negara berkembang, termasuk rupiah, karena akan melemahkan dolar AS.

Sementara itu, dari dalam negeri, padatnya agenda ekonomi pada pekan ini juga menjadi penggerak pasar. Terdapat beberapa agenda ekonomi pekan ini, antara lain perilisan neraca dagang periode Juli 2020 oleh Badan Pusat Statistik dan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

Ariston mengatakan bahwa jika neraca dagang dalam negeri periode Juli menunjukkan tidak adanya eningkatan ekspor atau impor dibandingkan dengan bulan sebelumnya, hal itu bisa memberikan tekanan terhadap rupiah.

“Selain itu, konsensus pasar memprediksi tidak ada perubahan untuk suku bunga pada RDG kali ini. Namun, kalau ada Stimulus moneter baru dari BI yang membantu mendukung pemulihan ekonomi bisa mendukung penguatan rupiah,” ujar Ariston kepada Bisnis, Senin (17/8/2020).

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
TanggalKurs
18 AgustusRp14.907
14 AgustusRp14.917
13 AgustusRp14.877
12 AgustusRp14.777
11 AgustusRp14.728
10 AgustusRp14750
7 AgustusRp14.647
6 AgustusRp14.587
5 AgustusRp14.623

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper