Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup variatif pada perdagangan Jumat (14/8/2020) menyusul data penjualan ritel yang lesu serta pembicaraan stimulus mencapai jalan buntu.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup melemah 0,02 persen atau 0,58 poin ke level 3.372,85, sedangkan indeks Nasdaq melemah 0,21 persen atau23,20 poin ke level 11.019,30.
Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,12 persen atau 34,30 poin ke posisi 27.931,02. Volume perdagangan tercatat 10 persen di bawah rata-rata pergerakan dalam 30 hari terakhir.
Sementara itu, data pembelian ritel pada Juli 2020 hanya naik 1,2 persen dari bulan sebelumnya 8,4 persen. Di sisi lain, bursa Eropa juga melesu karena Inggris menambah syarat karantina.
Manajer portofolio Aptus Capital Advisor David Wagner mengatakan sektor jasa mencoba untuk pulih, tetapi masih beum mendekati level sebelum Covid-19.
“Perekonomian AS terus pulih, tetapi dengan cara yang tidak merata berdasarkan beberapa data ekonomi baru-baru ini. Semua mata tertuju pada pemerintah untuk resolusi mengenai stimulus fiskal," ungkap David, seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga
Saat ini, pelaku pasar menantikan stimulus lanjutan untuk membantu pemulihan ekonomi. Apalagi angka penjualan ritel di bawah ekspektasi yang menunjukkan pelemahan konsumsi.
"Tampaknya adanya harapan stimulus fiskal pada Agustus 2020 semakin menipis. Namun, ada harapan paket stimulus US$1,5 triliun akan datang pada September," papar Yousef Abbasi’s, global market strategist StoneX.
Dia menambahkan, perintah ekskutif yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu membuat Kongres AS berpikir ulang agar stimulus fiskal diselesaikan pada bulan depan.