Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa berakhir melemah pada perdagangan Jumat (14/8/2020), dengan sektor menjadi penekan utama setelah aturan karantina Inggris diperluas.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 1,2 persen atau 4,4 poin ke level 368,07. Seluruh 19 sektor pada indeks berakhir melemah.
Sektor perjalanan dan rekreasi turun 2,3 persen setelah Inggris menambahkan negara-negara termasuk Prancis dan Belanda ke dalam aturan karantina 14 hari untuk wisatawan yang datang.
Saham-saham minyak juga melemah, dengan PGS ASA turun 3,1 persen setelah menolak tawaran dari TGS NOPEC Geophysical Co. untuk pusat data multi-kliennya.
Kekhawatiran mengenai peningkatan infeksi virus corona memangkas penguatan mingguan kedua berturut-turut bursa Eropa. Jerman mencatat kasus harian terbanyak sejak 1 Mei.
Indeks Stoxx 600 sempat menembus level rata-rata pergerakan 200 hari pekan ini untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan, yang menjadi level teknis yang perlu dilampaui untuk melanjutkan penguatan.
Kepala analis pasar CMC Markets Michael Hewson mengatakan langkah-langkah pengetatan baru di Inggris memiliki efek tekanan pada saham perjalanan dan rekreasi.
“Penting juga untuk diingat bahwa meskipun melemah dalam 24 jam terakhir, pasar saham Eropa tetap berada di jalur untuk penguatan mingguan kedua berturut-turut, meskipun ada kekhawatiran mengenasi peningkatan tingkat infeksi di berbagai bagian Eropa,” ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.
Analis Bank of America Corp. juga memberikan catatan bullish terhadap bursa Eropa dan memperbarui rating bursa saham Inggris menjadi overweight. Mereka memperkirakan saham di Eropa akan mencapai puncaknya pada kuartal keempat.
Tim analis dari UBS Global Wealth Management mengatakan setelah bursa AS dan global menguat dari terendah Maret, banyak investor meragukan potensi pasar untuk reli lebih lanjut.