Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HUT ke-43 Pasar Modal: Jumlah Investor Saham Naik 15 Persen, Reksa Dana Tumbuh 30 Persen

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia per 30 Juli 2020, terdapat total investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, reksa dana, dan obligasi sebanyak 3,02 juta SID atau bertambah 21,66 persen dibandingkan dengan posisi pada akhir 2019
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah investor di pasar modal menyentuh rekor tertinggi yaitu lebih dari 3 juta single investor identification (SID) pada akhir Juli 2020.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia per 30 Juli 2020, terdapat total investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, reksa dana, dan obligasi sebanyak 3,02 juta SID atau bertambah 21,66 persen dibandingkan dengan posisi pada akhir 2019 sebanyak 2,48 juta investor.

Adapun, pertambahan jumlah investor reksa dana terpantau lebih tinggi dibandingkan investor saham yaitu sebesar 30,50 persen menjadi 2,31 juta SID pada periode Januari—Juli 2020.

Pada saat yang sama, investor saham bertambah 15,88 persen menjadi 1,28 juta SID.

Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia Uriep Budhi Prasetyo mengatakan laju pertumbuhan investor di pasar modal telah didorong oleh simplifikasi pembukaan rekening efek yang diinisiasi oleh KSEI.

Sementara untuk pertumbuhan investor reksa dana yang lebih tinggi ketimbang investor saham disebut karena jaringan distribusi produk reksa dana lebih banyak di pasar seperti dari manajer investasi serta agen penjual seperti perbankan, APERD Online, dan perusahaan sekuritas.

“[Jumlah investor] bisa bertumbuh seperti ini [salah satunya] karena ada simplifikasi pembukaan rekening di KSEI,” kata Uriep dalam konferensi pers Perayaan Hari Ulang Tahun Pasar Modal ke-43, Senin (10/8/2020).

Saat ini, Uriep melanjutkan, sudah ada 14 perusahaan efek yang bekerjasama dengan KSEI dalam program simplifikasi pembukaan rekening efek nasabah.

Sebanyak 3 perusahaan yang baru mendaftar adalah PT Jasa Utama Capital Sekuritas, PT Ekuator Swarna Sekuritas, dan PT Mirae Asset Sekuritas.

Selanjutnya juga terdapat 17 bank yang bekerjasama menjadi bank administrator RDN yang disebut Uriep secara tidak langsung juga mendukung peningkatan jumlah investor ritel di pasar modal Indonesia.

Adapun, dari total investor yang terdata di KSEI saat ini hanya 1 persen yang merupakan investor institusi.

KSEI mendata bahwa investor ritel dengan usia di bawah 30 tahun mendominasi total investor sebanyak 46,14 persen.

“Kemungkinan besar ini karena banyak generasi milenial yang mulai belajar dan masuk berinvestasi di pasar modal melalui distribution channel seperti Sekolah Pasar Modal, galeri pasar modal yang sudah sebanyak 430-an di Indonesia,” imbuh Uriep.

Dari sisi penyebaran, Uriep menunjukakn bahwa mayoritas investor masih berada di Pulau Jawa sebanyak 73 persen dari total investor. Namun demikian, porsi itu disebutnya sudah sedikit berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mencerminkan bahwa investor di luar Pulau Jawa juga semakin bertumbuh.

Adapun pada periode tahun berjalan, kepemilikan investor domestik sudah mencapai 58,42 persen dibandingkan investor asing yang mana sudah lebih baik dibandingkan pada 2013 yang sebesar 42,96 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper