Bisnis.com, JAKARTA - PT Tunas Ridean Tbk. membukukan penurunan laba bersih sebesar 65,36 persen secara tahunan pada semester I/2020 akibat tekanan yang dialami tiga lini bisnisnya.
Dalam laporan keuangan kuartal I/2020, Tunas Ridean melaporkan pendapatan bersih senilai Rp4,45 triliun per 30 Juni 2020. Jumlah tersebut turun 34,29 persen dari Rp6,78 triliun periode yang sama tahun lalu.
Emiten berkode saham TURI itu mengeluarkan beban pokok pendapatan Rp4,02 triliun per akhir semester I/2020. Dengan demikian, perseroan membukukan laba kotor Rp428,35 triliun per 30 Juni 2020.
Sementara itu, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi perseroan minus Rp5,27 miliar pada semester I/2020. Kondisi itu berbanding terbalik dengan Rp98,36 miliar pada 30 Juni 2019.
TURI membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp106,9 miliar pada semester I/2020. Pencapaian itu turun 65,36 persen secara year on year (yoy) dari Rp308,67 miliar.
Corporate Secretary Tunas Ridean Dewi Yunita menjelaskan bahwa penurunan laba pada semester I/2020 disebabkan oleh melemahnya kontribusi dari tiga lini bisnisnya yakni otomotif, bisnis pembiayaan, dan bisnis sewa. Pemicu utama menurutnya kondisi perdagangan yang tidak menentu.
“Terkait pembatasan sosial berskala besar karena Covid-19 selama sebagian besar kuartal II/2020 di Jakarta dan kota-kota lain di seluruh Indonesia,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (29/7/2020).
Seperti diketahui, TURI memiliki lingkup kegiatan usaha keagenan, penyaluran, industri, perdagangan, dan pengangkutan. Selain masyarakat, kepemilikan saham perseroan dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage Ltd 46,24 persen serta PT Tunas Andalan Pratama 44,16 persen.