Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Masuk ke BCA (BBCA) dan Mandiri (BMRI), IHSG Ditutup Hijau

Hingga penutupan IHSG menguat 0,68 persen atau 34,82 poin menjadi 5.145,011, setelah bergerak di rentang 5.110,22 - 5.162,98.
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan berhasil memertahankan penguatan pada perdagangan Kamis (23/7/2020).

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,32 persen atau 16,37 poin menjadi 5.126,56. Terpantau 116 saham menguat, 31 saham koreksi, dan 82 saham stagnan.

Hingga penutupan IHSG menguat 0,68 persen atau 34,82 poin menjadi 5.145,011, setelah bergerak di rentang 5.110,22 - 5.162,98. Terpantau 229 saham menguat, 187 saham koreksi, dan 169 saham stagnan.

Total nilai transasi mencapai Rp9,06 triliun, dengan net sell investor asing Rp139,88,17 miliar. Namun, ada sejumlah saham yang yang sempat mengalami net buy di atas Rp100 miliar.

Kedua saham itu adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Hingga akhir penutupan, net buy asing di masing-masing saham sebesar Rp103,2 miliar dan Rp100,1 miliar.

Saham BBCA naik 0,32 persen atau 100 poin menjadi Rp31.000, sedangkan saham BMRI meningkat 5,07 persen atau 275 poin menuju Rp5.700.

Pada perdagangan kemarin, IHSG harus rela mengakhiri pergerakannya di zona merah setelah melemah tipis 0,09 persen ke level 5,110,19. Adapun pelemahan didorong oleh sektor aneka industri (-1.19 persen) dan properti (-0.70 persen).

MNC Sekuritas sebelumnya mengatakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi rebound dan akan menguji kembali resistance di level 5.140,

Apabila IHSG mampu menembus level tersebut, maka IHSG akan menuju ke kisaran 5.200-5.300 untuk membentuk wave [c] dari wave 5.

Sementara itu, Bursa saham Asia ditutup variatif seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar terhadap rencana paket stimulus baru dari Amerika Serikat serta tensi China - Amerika Serikat yang kian memanas.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (23/7/2020), Indeks Topix Jepang terkoreksi 0,62 persen di level 1.572,96. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan ditutup dengan pelemahan tipis 0,56 persen di level 2.216,19.

Sedangkan indeks Shanghai Composite juga turut lesu pada perdagangan hari ini. Indeks ini terpantau turun 0,33 persen ke level 3.322,32.

Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berada di zona hijau dengan kenaikan 0,67 persen di level 25.225 dan indeks S&P/ASX 200 Australia bertengger di zona hijau dengan kenaikan 0,32 persen di lecel 6.094,5.

Perhatian investor pada hari ini tertuju pada rencana pemerintah Amerika Serikat untuk mengeluarkan insentif baru untuk pengangguran sebelum masa berlaku kebijakan sebelumnya habis.

Pelaku pasar juga akan menanti pembukaan pasar China setelah keputusan AS untuk menutup konsulat negeri tersebut di Houston, Texas berdampak pada indeks Hang Seng Hong Kong dan nilai tukar Yuan pada Rabu lalu.

Selain itu, para investor juga memperhatikan kabar terkait perkembangan vaksin virus corona. Saham perusahaan farmasi Pfizer melonjak setelah manajemen menyatakan pihaknya telah menerima pesanan 600 juta dosis vaksin dari pemerintah Amerika Serikat.

Sejumlah perusahaan juga akan merilis laporan keuangan kuartalan. Blackstone Group, Roche, Intel, Unilever, Canadian Pacific, Daimler, Hyundai dan Mattel akan mengeluarkan laporan pendapatannya dalam beberapa waktu ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper