Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten pertambangan logam ikut mengilap tersulut sentimen harga emas yang berhasil mencetak rekor baru pada perdagangan Rabu (22/7/2020).
Hingga pukul 9.32 WIB, sejumlah saham emiten pertambangan logam berhasil mengisi jajaran top gainers indeks harga saham gabungan (IHSG). Penguatan dipimpin oleh saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) yang naik 15,85 persen ke level Rp212 per saham.
Disusul oleh saham PT Timah Tbk. (TINS) yang naik 6,87 persen ke level Rp700 per saham dan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) yang menguat 3,73 persen ke level Rp1.670 per saham.
Tidak mau kalah, saham tambang logam BUMN, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga berada di zona hijau, menguat 2,92 persen ke level Rp700 per saham.
Untuk diketahui, emas cetakan dalam negeri buatan ANTM atau emas Antam berhasil mencetak rekor harga baru, ke posisi tertinggi sepanjang sejarah. Harga emas Antam untuk cetakan 1 gram meroket Rp19.000 per gram dari harga sebelumnya menjadi seharga Rp982.000 per gram.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa potensi kenaikan masih terbuka untuk emas Antam mengingat harga emas internasional juga masih dalam tren naik.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot naik 0,92 persen ke level US$1.858,83 per troy ounce, sedangkan harga emas berjangka untuk kontrak Agustus 2020 di bursa Comex menguat 0,76 persen ke level US$1.858 per troy ounce. Level itu juga merupakan harga tertinggi emas sejak 2011.
“Emas Antam berpeluang untuk terus mendekati harga Rp1 juta per gram,” ujar Ariston kepada Bisnis, Selasa (21/7/2020).
Kendati demikian, Ariston mengatakan bahwa pasar harus tetap berhati-hati karena emas juga memiliki potensi pembalikkan arah setelah menyentuh level-level tinggi saat ini, menghindari peristiwa pada September 2011 lalu.
Kala itu, setelah menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah di kisaran US$1.900 per troy ounce, emas kembali diperdagangkan di kisaran US$1.500 per troy ounce.
“Faktor yang bisa membalikkan arah pergerakan emas adalah penemuan vaksin Covid-19 yang menghilangkan risiko,” papar Ariston.