Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bikin Geleng Kepala, Harga Emas Tembus Rekor Lagi

Harga emas terus naik antara lain disebabkan oleh pelonggaran kebijakan moneter danimbal hasil riil yang rendah. Level harga emas saat ini sudah melampaui harga tertinggi sejak 2011.
Emas batangan./bloomberg
Emas batangan./bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas dunia semakin berkilau dengan menembus level US$1.820 per troy ounce.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 14.45 WIB harga emas berjangka di bursa Comex maupun harga emas di pasar spot terkerek menembus level resistan US$1.820. Level harga emas saat ini sudah melampaui harga tertinggi sejak 2011.

Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 terpantau bertengger d level US$1.823,60, naik 6,2 poin atau 0,34 persen. Sementara itu, harga emas di pasar spot juga mendekati harga emas berjangka yang mana naik 0,24 persen ke level US$1.822,12 per troy ounce.

Di dalam negeri, harga emas Antam ukuran 1 gram yang kerap menjadi acuan naik Rp7.000 ke posisi Rp963.000. Di Pegadaian, harga jual emas Antam ukuran 1 gram bahkan dibanderol Rp975.000 atau naik Rp10.000 dibandingkan dengan posisi kemarin.

Monex Investindo Futures melaporkan harga emas bertahan dekat level tertinggi pada Selasa (21/7/2020) karena investor terus memburu aset aman di tengah membanjirnya stimulus di pasar keuangan di negara maju.

"Selain itu ada ekspektasi suku bunga rendah dalam jangka panjang dan penurunan nilai mata uang," tulis tim analis Monex. 

Sebelumnya, Citigroup melansir kenaikan harga emas didorong oleh pelonggaran kebijakan moneter, imbal hasil riil yang rendah, rekor arus masuk tercatat ke dalam exchange-traded funds (ETF), dan peningkatan alokasi aset.

Harga emas diperkirakan akan menanjak ke level tertinggi sepanjang masa dalam enam hingga sembilan bulan ke depan. Bahkan, ada kemungkinan 30 persen untuk menembus level US$2.000 per troy  ounce dalam tiga hingga lima bulan ke depan.

“Hanya masalah waktu untuk [harga emas] mencapai level tertinggi baru dalam dolar AS,” tulis Citigroup dalam laporannya seperti dikutip dari Bloomberg.

Citigroup adalah salah satu dari sekian banyak pengamat pasar yang memprediksi apakah emas akan menguji atau melampaui rekor sebelumnya ketika kebangkitan kasus baru Covid-19 di beberapa bagian dunia menunjukkan pemulihan ekonomi global yang berkepanjangan dan tidak merata.

Pandemi Covid-19 telah mendorong banyak investor memburu aset-aset safe haven sekaligus mendongkrak harga emas di pasar spot melonjak 19 persen sepanjang tahun ini ke level tertinggi sejak 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper