Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak memanas seiring dengan turunnya persediaan Amerika Serikat sebagai salah satu produsen terbesar di dunia.
Pada perdagangan Rabu (15/7/2020) pukul 10.31 WIB, harga minyak WTI naik 0,5 persen atau 0,2 poin menjadi US$40,49 per barel. Adapun, minyak Brent meningkat 0,47 persen atau 0,2 poin menuju US$43,1 per barel.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga minyak bergerak naik di awal sesi perdagangan hari Rabu (15/7) setelah pasar mendapatkan informasi penurunan tajam cadangan minyak mentah AS.
"Selain itu, pasar tengah menunggu petunjuk lebih lanjut dari sebuah pertemuan yang berakhir hari ini untuk level produksi OPEC dan para sekutunya di masa depan," paparnya.
Berdasarkan data kelompok industri American Petroleum Institute (API), cadangan minyak mentah AS turun sebanyak 8,3 juta barel dalam tingkat mingguan hingga 10 Juli. Jumlah itu melampaui estimasi analis untuk penurunan 2,1 juta barel.
Selanjutnya pasar akan mencari petunjuk dari data cadangan minyak pemerintah AS dari Energy Information Administration pukul 21:30 WIB malam.
Baca Juga
Sementara itu, dari sisi suplai, pasar akan menantikan hasil pertemuan Joint Ministerial Monitoring Commitee (JMCC) Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada Rabu (15/7/2020) malam.
Para anggota utama OPEC dan sekutunya, yang termasuk Rusia, yang tergabung dalam kelompok OPEC+, akan memutuskan apakah mereka akan memperpanjang waktu pengurangan produksi yang sebesar 9.7 juta barel per hari yang akan berakhir di bulan Juli atau mengurangi jadi 7,7 juta barel per hari.
Menurut narasumber di OPEC+ pada hari Selasa mengatakan bahwa di bulan Juni, OPEC dan para sekutunya mematuhi target pengurangan produksi yang disepakati sebesar 107 persen..
Sementara itu, OPEC dalam laporan bulanannya mengatakan bahwa permintaan minyak global akan meningkat ke rekor 7 juta barel per hari pada 2021, karena pemulihan ekonomi global dari pandemi virus Covid-19. Meskipun demikian, level itu masih akan di bawah 2019.