Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa AS Kompak Menghijau Didorong Sektor Energi dan Industri

Pada penutupan perdagangan Selasa (14/7/2020), Dow Jones Industrial Average naik 2,13 persen menjadi 26.642,59, S&P 500 Index naik 1,34 persen menuju 3.197,52, dan Nasdaq Composite Index menanjak 0,94 persen ke level 10.488,58.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Amerika Serikat membukukan kenaikan terbesar dalam lebih dari sepekan dengan lonjakan saham sektor energi dan industri.

Dikutip dari Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (14/7/2020), Dow Jones Industrial Average naik 2,13 persen menjadi 26.642,59, S&P 500 Index naik 1,34 persen menuju 3.197,52, dan Nasdaq Composite Index menanjak 0,94 persen ke level 10.488,58.

Bursa AS menguat di tengah langkah investor yang menimbang sentimen musim laporan keuangan dan pukulan ekonomi akibat peningkatan jumlah kasus virus corona.

"Kita mungkin melihat musim laporan keuangan kali ini mengirimkan pesan yang berbeda," papar Chief Investment Strategist Charles Schwab & Co. Liz Ann Sonders.

Volatilitas pasar saham masih tinggi. Kemarin, Bursa AS berakhir di zona merah setelah S&P 500 mencapai level tertingginya sejak pandemi. Ekuitas kembali bergoyang sebulan terakhir karena kekhawatiran terhadap kasus corona baru.

Namun, kekhawatiran terhadap pandemi diimbangi oleh optimisme atas pengeluaran stimulus dan pemulihan ekonomi.

Korban baru wabah muncul di seluruh dunia, para pejabat melakukan langkah-langkah lebih ketat untuk mengendalikan penyebaran. Jepang mengatakan keadaan darurat baru mungkin terjadi dan Hong Kong belum menerapkan langkah sosial terberatnya.

Florida melaporkan rekor jumlah kematian akibat virus corona mencapai rekor, sementara Arizona memiliki kasus paling tinggi dalam 11 hari.

"Ini tarik ulur antara asumsi masa depan tentang vaksin dan pengobatan melawan apa yang terjadi hari ini karena berkaitan dengan kasus, tingkat kematian dan penyebaran lebih luas," kata co-chief investment strategist di John Hancock Investment Management Matt Miskin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper