Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat kompak berakhir di zona merah pada perdagangan Selasa (7/7/2020), di tengah tanda-tanda jalan yang panjang untuk pemulihan ekonomi.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup turun tajam 1,08 persen atau 34,40 poin ke level 3.145,32, mematahkan reli penguatan yang mampu tercatat lima hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Sejalan dengan S&P, indeks Dow Jones Industrial Average melorot 1,51 persen atau 396,85 poin ke level 25.890,18 dan indeks Nasdaq Composite berakhir melemah 0,86 persen atau 89,76 poin ke posisi 10.343,89.
Nasdaq tergelincir dari rekor baru yang mampu dicetak pada sesi perdagangan sebelumnya seiring dengan melemahnya saham perusahaan teknologi besar seperti Amazon.com Inc. dan Microsoft Corp.
Sejalan dengan bursa AS, indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,6 persen. Komisi Eropa memperkirakan kontraksi sebesar 8,7 persen, lebih dalam dari perkiraan sebelumnya, untuk ekonomi kawasan euro tahun ini.
Selain itu, produksi industri Jerman dilaporkan naik 7,8 persen pada Mei 2020, jauh lebih kecil dari estimasi sebesar 11,1 persen.
Baca Juga
Di AS, Presiden Federal Reserve Bank wilayah Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa penyebaran kasus-kasus baru Covid-19 dapat mengancam laju pemulihan karena banyak bisnis dan konsumen menunda rencana mereka.
Investor tampak mengambil jeda setelah mendorong kenaikan besar untuk pasar saham pada perdagangan Senin (6/7/2020). Meski data baru-baru ini menunjukkan bahwa ekonomi global mungkin telah melewati kemerosotan terburuk, jalan pemulihan ke level sebelum krisis Covid-19 terlihat panjang.
“Setelah reli lima hari dimana pasar naik, tidak begitu mengejutkan untuk mengalami sedikit jeda. Ini hanya semacam pergerakan alami pasar. Anda tidak bisa naik dengan garis lurus setiap hari,” ujar Kepala investasi di Bryn Mawr Trust Co. Jeff Mills.
Sejalan dengan bursa AS dan bursa Eropa, indeks MSCI Asia Pacific melemah 0,7 persen dan indeks MSCI Emerging Market melorot 0,9 persen.