Bisnis.com, JAKARTA — Jajaran Komisaris anyar Bursa Efek Indonesia akan fokus pada pengembalian kepercayaan investor ke pasar modal.
Komisaris Bursa Efek Indonesia untuk periode 2020 sampai 2023, Pandu Sjahrir mengatakan fokus jajaran baru adalah mengembalikan kepercayaan pemangku kepentingan ke pasar modal. Selain itu dia juga ingin memajukan minat untuk menabung di pasar modal dari para investor.
"Kami juga ingin menambah jumlah perusahaan baru yang tercatat untuk bisa menambah kualitas perusahaan di pasar modal, " katanya Rabu (1/7/2020).
Pandu mengawali karir di jajaran stakeholders ketika usianya menginjak 31 tahun dengan menjadi Direktur PT Toba Bara Sejahtera Tbk. (TOBA). Berkait itu, dia mendapatkan penghargaan Asian Society Young Leaders Awards. Sebuah penghargaan untuk pemimpin muda di bawah usia 40 tahun oleh Asia Society.
Saat ini perusahaannya memiliki kapitalisasi pasar Rp2,85 triliun. TOBA juga merupakan salah satu produsen batu bara berkalori tinggi di Indonesia. Pria yang lahir di Amerika Serikat, 17 Mei 1979, itu juga pernah menyampaikan perusahannya tengah bertransformasi menjadi perusahaan pembangkit listrik untuk wilayah timur Indonesia.
Sebagai informasi, Pandu Sjahrir adalah keponakan dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B. Panjaitan. Luhut merupakan salah satu pendiri dari perusahaan Toba Bara.
Baca Juga
Di luar karirnya bersama TOBA, Pandu juga terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) sebanyak 2 kali. Pertama pada tahun 2015 untuk masa kepemimpinan hingga tahun 2018 dan terpilih lagi untuk periode kepemimpinan 2018 – 2021.
Pandu yang memiliki latar belakang magister dari Stanford Graduate School of Business, juga memiliki jabatan di luar industri batu bara. Misalnya saja Presiden Komisaris SEA Group Indonesia.
SEA Group merupakan perusahaan yang menaungi Garena perusahaan aplikasi digital, Shopee sebuah e-commerce dan sea money yaitu dompet digital.
Maka itu dalam penetapannya sebagai komisaris bursa yang anyar, Pandu ingin menggandeng perusahaan-perusahaan startup dan teknologi untuk bisa menjadi emiten di pasar modal.
Selain menjadi Komisaris di SEA Group dan Bursa Efek Indonesia, Pandu Sjahrir juga termasuk salah satu Dewan Komisaris bagi Gojek.
Sementara itu, jajaran direksi bakal meluncurkan setidaknya dua indeks baru di semester kedua tahun ini untuk meningkatkan geliat pasar.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan dua indeks tersebut terdiri atas satu indeks tematik dan sisanya adalah indeks yang berorientasi pada variabel-variabel fundamental perusahaan tercatat.
“Yang terdekat [peluncurannya] akan kita luncurkan di Agustus nanti adalah indeks yang orientasinya ke emiten yang bertumbuh gitu ya, jadi yang selama ini memiliki tingkat value investing yang bagus,” tuturnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (30/6/2020).
Hasan memaparkan indeks tersebut bakal dinamai IDX Quality 30 Index dan berisi 30 anggota konstituen yang disaring dari emiten-emiten yang penghuni indeks IDX80.
Adapun sejumlah variabel yang akan menjadi indikator pemilihan anggota indeks baru tersebut antara lain komponen rasio return to equity (ROE ratio), rasio debt to equity (DER ratio), rasio pendapatan, stabilitas pendapatan, struktur permodalan, dan profitabilitas perseroan.
“Karena orientasinya melihat variable-variabel fundamental dari perseroan atau perusahaan tercatat, jadi kita menyebutnya dengan quality index,” imbuhnya.