Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk. tengah mengkaji pemangkasan alokasi belanja modal atau capital expenditure dari jumlah yang sudah ditetapkan pada awal 2020.
Direktur Utama Aneka Tambang Dana Amin mengatakan dalam menghadapi tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19, perseroan akan melakukan penghematan. Misal, pemangkasan biaya agar memiliki ketersediaan kas yang cukup.
“Dari sisi belanja modal, kami juga akan efisiensi belanja rutin, opex, capex, sebagai upaya hemat semaksimal mungkin agar Antam memiliki kemampuan keuangan cukup untuk melewati Covid-19,” ujar Dana saat konferensi pers virtual, Kamis (11/6/2020).
Senada, Direktur Keuangan Aneka Tambang Anton Herdianto mengatakan perseroan mengalokasikan capex sebesar Rp1,5 triliun. Dana itu akan digunakan untuk penambahan modal anak usaha, membiayai proyek perusahaan patungan, eksplorasi, dan investasi rutin.
Total capex yang disiapkan tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan alokasi pada 2019. Berdasarkan catatan Bisnis, emiten berkode saham ANTM itu mengalokasikan dana Rp3,3 triliun pada 2019.
Dia menjelaskan bahwa hingga kuartal I/2020 perseroan telah menyerap capex sebesar Rp180 miliar. ANTM pun berkomitmen akan mengejar serapan capex tersebut pada akhir kuartal II/2020 hingga sisa tahun ini untuk memaksimalkan kinerja.
Baca Juga
Hal itu pun terjadi seiring dengan pembukaan ekonomi kembali setelah sempat dibatasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Senior Vice President Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko menambahkan, capex tahun ini akan difokuskan untuk melanjutkan dan mempercepat penyelesaian proyek hilirisasi yang dimiliki oleh perseroan.
ANTM saat ini memiliki proyek pembangunan pabrik feronikel haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi). Hingga akhir tahun 2019, konstruksi pabrik feronikel haltim telah mencapai 97,75 persen.
Kemudian, perseroan juga memiliki proyek joint venture dengan PT Inalum, yaitu Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) dengan kapasitas pengolahan sebesar satu juta ton SGA per tahun.
Direktur Operasi dan Produksi Aneka Tambang Hartono menambahkan, perseroan kini tengah membangun kantor dan camp pekerja untuk proyek SGAR. Saat ini, progres pembangunan itu sudah 90 persen dan direncanakan sudah siap di akhir Juni.
Dia juga menjelaskan, tahap pembukaan lahan sudah mencapai 92 persen sedangkan konstruksi jalan baru mencapai 40 persen. Pada akhir tahun ini kedua tahapan tersebut sudah siap sehingga pada awal 2021 perseroan dapat memulai konstruksi pabriknya.