Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor pertambangan, PT Darma Henwa Tbk. membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$688.563 pada kuartal I/2020.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, raihan laba tersebut naik 158,61 persen dibandingkan dengan periode kuartal I/2019. Emiten berkode saham DEWA itu juga mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 692,02 persen dari US$839.704 pada kuartal I/2019 menjadi US$6,65 juta pada kuartal I/2020.
Sekretaris Perusahaan Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi mengatakan bahwa raihan kinerja tersebut didukung oleh keuntungan selisih kurs.
“Kenaikan laba usaha tersebut disebabkan laba kotor yang positif dan kontribusi dari laba selisih kurs,” ujar Mukson seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (16/6/2020).
Adapun, pos laba selisih kurs perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini mencapai US$9,36 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu merugi US$588.417.
Di sisi lain, pertumbuhan kinerja laba tersebut juga sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar 23,99 persen dari US$66,11 juta pada kuartal I/2019 menjadi sebesar US$81,98 juta.
Baca Juga
Kontribusi terbesar pendapatan tersebut masih disumbang oleh proyek jasa pertambangan batu bara perseroan. Proyek tambang batu bara Bengalon di Kalimantan Timur milik PT Kaltim Prima Coal berkontribusi US$59,69 juta terhadap seluruh pendapatan DEWA.
Kemudian, proyek tambang Asam Asam di Kalimantan Selatan milik PT Arutmin Indonesia berkontribusi US$18,39 juta, dan proyek tambang Satui di Kalimantan Selatan milik PT Cakrawala Langit Sejahtera menyumbang US$3,35 juta.
Sementara itu, perseroan mengaku tengah menggenjot kontribusi proyek jasa pertambangan non batu bara yang belum memiliki porsi signifikan terhadap pendapatan keseluruhan perseroan.
Saat ini, kontribusi jasa non batu bara berasal dari proyek jasa pengawasan pengerjaan konstruksi smelter milik PT Citra Palu Minerals, proyek pembuatan akses jalan, penambangan boxcut, dan uji industrial pengolahan mineral emas di tambang milik PT Aneka Tambang (Persero).
Perseroan juga memperoleh proyek baru pada pertambangan lead-zinc di Dairi, Sumatera Utara, milik PT Dairi Prima Mineral (DPM). Proyek itu memiliki lingkup pekerjaan earthworks, sipil atau konstruksi, instalasi mekanikal dan elektrikal senilai US$23,5 juta.
Dari situ, DEWA juga mendapat tambahan pekerjaan berupa pembangunan retaining wall serta jalan tambang dan site leveling di tambang milik DPM itu.
“Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di masa Pandemi Covid-19 ini, DEWA terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kinerja operasional, baik di jasa pertambangan batubara, maupun non-batubara,” papar Mukson.
Adapun, pada kuartal I/2020 perseroan juga berhasil menekan jumlah liabilitas menjadi hanya sebesar US$303,82 juta dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu sebesar US$35,25 juta. Sementara itu, aset perseroan berada di posisi US$538,7 juta dengan total kas dan setara kas mencapai US$23,28 juta.