Bisnis.com, JAKARTA – Terbukanya gerbang eksportasi untuk produk alat pelindung diri (APD) ke berbagai negara membawa angin segar bagi emiten garmen dan tekstil.
Dua emiten besar PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex dan PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) menyatakan kesiapannya untuk menyambut kenormalan baru melalui pelonggaran ekspor produk APD.
Corporate Communications Sri Rejeki Isman Joy Citradewi menyampaikan pihaknya berharap realisasi ekspor bisa berjalan akhir bulan ini sejalan dengan pelarangan ekspor yang masih berlaku hingga 20 Juni 2020.
“Kami sudah siap jika keran ekspor dibuka kembali untuk pemerintah terkait APD. Karena hasil uji tes kami kemarin juga mendukung,” ujar Joy kepada Bisnis, Rabu (10/6/2020).
Kendati demikian, perseroan belum memiliki estimasi target produksi dan pendapatan dari penjualan ekspor produk APD.
Di sisi lain, Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto menyatakan pihaknya sudah melakukan eksportasi produk masker kain terlebih dahulu.
Baca Juga
“Ekspor APD non-medical seperti masker kain sudah jalan dari April 2020,” tuturnya kepada Bisnis, Rabu (10/6/2020).
Dia menyatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan seluruh instansi untuk memastikan prioritas domestik terpenuhi terlebih dahulu sebelum melakukan eksportasi guna memenuhi kebutuhan negara lain.
“Kalau target ekspor APD tergantung kapasitas karena ekspor garment global brands kita masih kuat,” sambungnya.
Seperti yang diketahui, Pan Brothers adalah pemasok resmi APD bagi Kemenkes dan Pusat Krisis BNPB untuk produk APD medical grade level 3. Karena itu, perseroan menilai pihaknya perlu memusatkan perhatian untuk menjaga pasokan APD di dalam negeri terlebih dahulu.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartanto mengatakan Indonesia siap mengekspor alat perlindungan diri (APD) ke berbagai negara untuk menangani wabah virus Corona (Covid-19).
"Saat ini, industri kita bisa produksi 7 juta unit, sementara kapasitas normal 17 juta unit per tahun. Kita bisa ekspor ventilator dan peralatan lain,” ujarnya, Selasa (9/6/2020).
Dia mengungkapkan kebutuhan APD di Indonesia saat ini mencapai 4 juta unit. Jumlah tersebut sudah dapat dipenuhi dari kapasitas produksi perusahaan APD yang ada di dalam negeri.