Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat Fitch Ratings meyakini dampak pandemi virus corona (Covid-19) sangat terbatas bagi emiten tekstil PT Pan Brothers Tbk. (PBRX).
Lembaga pemeringkat tersebut menyatakan meningkatnya pemesanan alat kesehatan medis berbahan baku garmen dan loyalitas pelanggan merek global cenderung mengurangi volatilitas permintaan pada periode pandemi pada emiten berkode saham PBRX tersebut.
Kendati industri tekstil dan pakaian dinilai merasakan dampak ekonomi paling berat pada kuartal ini, namun Pan Brothers memiliki portofolio merek yang kuat ditambah dengan keberagaman segmen produknya.
“Kami percaya dampaknya akan lebih kecil untuk merek pakaian multinasional yang lebih besar dengan loyalitas merek pelanggan yang kuat dalam portofolio mereka, seperti Uniqlo dan Adidas, dua pelanggan utama Pan Brothers,” tulis lembaga tersebut dikutip dari rilisnya, Jumat (8/5/2020).
Dampak terkait pandemi disebutkan akan lebih netral untuk pakaian basic dan olahraga, dimana sekitar 50 persen dari total penjualan perseroan pada tahun lalu didominasi oleh segmen pakaian basic dan olahraga sehingga, penjualan perseroan relatif tidak bergantung terhadap mode yang berkembang.
Meski begitu, Fitch melihat beberapa risiko dalam jangka menengah yakni panjangnya durasi pandemi dan jangka waktu hingga pembukaan kembali penuh lokasi ritel dan kecepatan pencapaian kenaikan penjualan.
Baca Juga
Kondisi di luar pandemi yang juga bisa mempengaruhi di antara lain; tingginya tingkat pengangguran, menurunnya pendapatan rumah tangga, dukungan pemerintah terhadap korporasi dan dampak krisis terhadap perilaku konsumen.
Penjualan Cukup Solid
Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto secara gamblang menyatakan penjualan hingga Agustus tahun ini cukup solid ditopang oleh pendapatan ekspor. Perkiraannya, pada kuartal ini, perseroan membukukan kinerja yang baik dari sisi penjualan domestik dan internasional.
Terlebih, Pan Brothers juga ditunjuk resmi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai supplier alat pelindung diri di dalam negeri.
“Kalau di bulan Maret penjualan masker dan hazmat sekitar 5 persen dari total sales, April lalu naik jadi 10 persen. Kita pukul rata kurang lebih 15 persen dari total penjualan berasal dari domestik pada kuartal ini,” ujar Anne kepada Bisnis, Senin (11/5/2020).
Sementara itu, pada Mei 2020 dan Juni 2020, pangsa ekspor diperkirakan berada di kisaran 80 persen s.d 85 persen.
Anne menyatakan permintaan ekspor tetap bertambah mengingat brand global yang merupakan pelanggan perseroan mulai mengantisipasi pelanggaran lockdown di beberapa wilayah sehingga dengan mantap dia memprediksi tidak ada penurunan pendapatan baik dari kuartal satu ataupun kuartal dua tahun ini.
“Ekspor kita nambah karena banyak brand-brand bagus dunia low inventory sehingga sekarang mereka memikirkan produksi. Saya rasa, perusahaan tekstil lain pada Juni pun sudah mulai buka lagi untuk mengantisipasi inventory yang rendah di berbagai daerah," tuturnya.
Di samping itu, Anne menyatakan belum ada efisiensi yang dilakukan Pan Brothers hingga saat ini. Pandemi Covid-19 juga tidak terlalu berpengaruh terhadap bahan baku perseroan.
“Untuk sementara target penjualan kita tidak ada perubahan, tetap sama. Saya optimis tetap sama. Pan Brothers ini kuat di product development, kuat di produksi, karena kemampuan ini, membuat kita mudah untuk lebih berevolusi,” pungkasnya.