Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nahas Bursa Asia Berbalik Melemah, IHSG Ikut Terkoreksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun berbalik melemah setelah sempat menembus level 5.000. Indeks ditutup melemah 0,49 persen ke level 4.916,7, setelah bergerak di rentang 4.899,39 - 5.014,76.
Pegawai melintas di depan layar monitor perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (3/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pegawai melintas di depan layar monitor perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (3/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Tren positif laju bursa global akhirnya terhenti pada hari Kamis (4/6/2020) setelah sejumlah bursa Asia ditutup bervariasi dan indeks Eropa dibuka melemah.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun berbalik melemah setelah sempat menembus level 5.000. Indeks ditutup melemah 0,49 persen ke level 4.916,7, setelah bergerak di rentang 4.899,39 - 5.014,76.

Dilansir dari Bloomberg, indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir 65,79 poin atau 0,27 persen ke posisi 24.259,83. Pelemahan juga dialami Indeks Shanghai SE Composite yang turun 0,14 persen di angka 2.919,25.

Di sisi lain, indeks S&P/ASX 200 milik Australia bergerak ke zona hijau dengan kenaikan 0,84 persen atau 50,2 poin ke 5.991,8. Tren ini juga diikuti indeks Topix Jepang yang ditutup menguat 0,3 persen ke 1.603,82.

Sementara itu, indeks Stoxx Europe 600 Index turun 0.4 persen hingga pukul 8:21 a.m. waktu London. Pelemahan ini terjadi beberapa jam sebelum Bank Sentral Eropa mengumumkan kebijakannya. Investor akan sangat mencermati kebijakan yang akan diumumkan hari ini di Frankfurt, Jerman.

Bank Sentral Eropa akan kembali mengeluarkan paket kebijakan penyelamatan ekonomi pada hari ini. Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel telah menyetujui paket stimulus sebesar US$146 miliar untuk mendorong konsumsi dalam jangka pendek dan meningkatkan investasi.

Investor juga akan mencermati rilis data pengangguran dan pekerjaan di AS yang akan dilaksanakan pada hari ini.

“Dampak negatif pandemi ini terhadap ekonomi mulai berkurang dan hal ini memunculkan harapan bagi para investor. Dukungan untuk pasar saham diperkirakan akan terus mengalir,” ujar Portfolio Manager Aviva Investors Americas LLC, Susan Schmidt.

Sementara itu, harga minyak mengalami koreksi setelah pertemuan yang dilakukan OPEC+ terancam oleh konflik-konflik antarnegara dan AS meragukan kekuatan pemulihan permintaan minyak. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi 2,1 persen ke angka US$36,49 per barrel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper