Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Tembus US$35, Ketidakpastian Permintaan Masih Mengadang Pasar Minyak

Harga minyak mentah mengalami kenaikan 88 persen sepanjang Mei, dengan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) pada Jumat (29/5/2020) ditutup pada harga US$35,49 per barel, untuk pertama kalinya sejak Maret.
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak catatkan kenaikan tertinggi menembus level US$35, setelah beberapa pekan mengalami penurunan tajam hingga di bawah US$0 per barel.

Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah mengalami kenaikan 88 persen sepanjang Mei, dengan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) pada Jumat (29/5/2020) ditutup pada harga US$35,49 per barel, untuk pertama kalinya sejak Maret.

Kenaikan harga tersebut didorong oleh tingginya pembatasan pasokan oleh produsen di seluruh dunia. Namun, level tersebut masih setara dengan harga pada awal tahun, dan permintaan masih tertahan karena krisis akibat virus Corona masih melanda seluruh dunia.

Untuk saat ini, prospek tingkat konsumsi disebut masih suram meskipun sudah berangsur mengalami perbaikan. Meskipun sudah banyak negara yang melonggarkan aturan lockdown, permintaan tetap belum mengalami peningkatan tajam.

Penjualan bahan bakar di negara-negara Eropa seperti Spanyol dan Italia juga perlu waktu panjang untuk bisa kembali pulih. Begitu pula di Asia, meskipun China sudah mulai kembal pulih, tapi negara Asia lainnya masih banyak yang terpuruk.

Akibat Covid-19 juga, jumlah rig pengeboran minyak di AS turun dan sudah di pekan kesebelas, salah satu upaya yang dilakukan untuk membendung banyaknya minyak mentah yang membanjiri pasar.

Adapun, kenaikan harga minyak saat ini bisa meningkatkan risiko danmenggoda produsen untuk kembali melakukan pengeboran dan produksi lagi.

“Pada akhirnya yang akan menentukan harga tetap dari permintaan. Akan ada beban berat dari sisi permintaan untuk masa seperti ini dan akan berlangsung untuk beberapa waktu ke depan,” kata Tom O’Connor, Senior Director of ICF, dilansir Bloomberg, Sabtu (30/5/2020).

Harga minyak WTI ditutup mengalami kenaikan sekitar 5,3 persen pada Jumat (29/5/2020) di harga US$35,49 per barel setelah Kepala Federal Reserve AS Jerome Powell menyatakan dukungan pada tindakan agresif untuk melindungi perekonomian AS di tengah pandemi Covid-19.

Harga minyak tersebut kembali naik setelah sebelumnya sempat turun 4 persen pada awal perdagangan. Kenaikan tersebut juga tercatat sebagai kenaikan bulanan tertinggi sejak 1983.

Sementara itu, harga minyak Brent juga naik tipis 0,11 persen menjadi US$35,33 per barel, dengan harga di bawah minyak WTI untuk pertama kalinya sejak 2016. Harga acuan lobal tersebut telah reli sampai 40 persen sepanjang Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper