Bisnis.com, JAKARTA – Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut untuk hari keempat. Kendati demikian, indeks mampu bertahan di level 4.500.
Sementara itu, nilai tukar rupiah berhasil bangkit dari pelemahannya dan menguat terhadap dolar AS seiring dengan pelemahan indeks dolar.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Jumat (15/5/2020):
IHSG Ditutup di Atas Level 4.500, Aneka Industri Juara Sektor
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 4.507,61 dengan penurunan tipis 0,14 persen atau 6,23 poin, koreksi hari keempat berturut-turut.
Padahal, indeks sempat terjerembap ke level 4.400-an pada awal perdagangan. Sebanyak 3 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di wilayah negatif, dipimpin finansial (-2,67 persen).
Tujuh sektor lainnya mampu menguat sekaligus membatasi koreksi IHSG, dipimpin aneka industri (+2,53 persen) dan barang konsumsi (+1,89 persen).
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 2,7 persen dan 4,7 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG.
Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah berhasil membalik pelemahannya dan berakhir terapresiasi 25 poin atau 0,17 persen ke level Rp14.860 per dolar AS.
Pada perdagangan Kamis (14/5/2020), rupiah ditutup di level Rp14.885 dengan depresiasi 20 poin atau 0,13 persen.
Di sisi lain, beberapa mata uang di Asia tetap tertekan terhadap dolar AS antara lain, peso Filipina (-0,56 persen), won Korea Selatan (-0,25 persen), dan ringgit Malaysia (-0,28 persen).
Indeks Bisnis-27 Terkoreksi Empat Hari Berturut-turut
Indeks Bisnis-27 kembali ditutup parkir dengan menetap di zona merah. Pelemahan ini menjadi yang keempat secara berturut-turut sepanjang pekan ini.
Kinerja indeks hasil kerjasama Bursa Efek Indonesia dan harian Bisnis Indonesia tersebut ditutup melemah 0,69 persen atau 2,66 poin ke level 382,297 pada perdagangan akhir pekan ini.
Posisi tersebut sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga mengakhiri perdagangan dengan koreksi sebesar 0,14 persen atau 6,227 poin ke level 4.507,607.
Pasar Modal Indonesia Dinilai Lebih Stabil dari Negara Tetangga, Kok Bisa?
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menilai pasar modal dan obligasi dalam negeri lebih baik ketimbang pasar sekitar Asia Tenggara lainnya.
Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan mengatakan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan aliran dana keluar atau outflow yang lebih terkendali dibandingkan dengan bursa saham regional Asia Tenggara.
“Saat ini untuk price earning 12 bulan kedepan berada di level 12,1 kali dan di kisaran -2 standar deviasi dibandingkan dengan rata-rata 10 tahun terakhir. Memang, valuasi saham tak lagi semurah Maret lalu, saat IHSG sedang ambruk-ambruknya,” sebutnya dalam siaran resmi.
Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2020 terpantau menguat 13,80 poin atau 0,79 persen ke level US$1.754,70 per troy ounce pukul 20.12 WIB.
Harga emas berhasil menguat menembus level US$1.730 per troy ounce seiring dengan tingginya tingkat pengangguran di Amerika Serikat yang mengindikasikan pelemahan perekonomian.
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta bertambah Rp7.000 menjadi level Rp917.000 per gram.
Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas naik Rp8.000 ke posisi Rp823.000 per gram dari harga sebelumnya.