Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Korea Selatan anjlok lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan hari ini, Senin (4/5/2020), di tengah eskalasi ketegangan antara Amerika Serikat dan China.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham acuan Kospi ditutup di level 1.895,37 dengan pelemahan tajam 2,68 persen atau 52,19 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, Kospi bergerak dalam level 1.894,29-1.918,66.
Saham Korea Petrochemical Industrial Co. Ltd. yang merosot 13,17 persen mencatat penurunan harga terbesar, disusul saham Huneed Technologies Co. Ltd. (-13,06 persen) dan Firstec Co. Ltd. (-12,90 persen).
Sejalan dengan Kospi, nilai tukar won Korsel ditutup di posisi 1.229,10 won per dolar AS atau melemah tajam 10,9 won dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Sentimen investor dihantui ketegangan baru antara dua ekonomi terbesar di dunia, AS dan China. Presiden AS Donald Trump mengindikasikan ia mungkin mempertimbangkan untuk mengenakan tarif baru pada China seputar penanganan wabah virus corona baru (9Covid-19).
Amerika dikatakan tak memiliki banyak keraguan bahwa China telah menyesatkan dunia tentang skala dan risiko penyakit ini sebelum menjadi pandemi global.
Baca Juga
Kontrak berjangka indeks saham S&P 500 AS pun turun lebih lanjut sebesar 0,9 persen siang ini, setelah indeks saham acuannya anjlok 2,8 persen pada perdagangan Jumat (1/5/2020).
“Dengan saham-saham AS bergerak turun selama periode liburan, meningkatnya kekhawatiran atas perseteruan perdagangan AS-Cina menekan pasar saham lokal,” ujar Noh Dong-kil dari NH Securities, seperti dikutip dari Korea Herald.
Saham raksasa teknologi Negeri Ginseng Samsung Electronics terjungkal 3 persen menjadi 48.500 won, sedangkan saham produsen mobil Hyundai Motor anjlok 2,24 percent menjadi 91.500 won.