Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direksi Indofarma (INAF) Beberkan Alasan Rugi Kuartal I, Lebih Optimis Semester II

Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno menjelaskan volume penjualan pada enam bulan pertama setiap tahunnya memang selalu lebih kecil dibandingkan semester kedua.
Direktur PT Indofarma Tbk Herry Triyatno memberikan penjelasan kepada awak media seusai rapat umum pemegang saham tahunan dan luar biasa di Jakarta, Selasa (7/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur PT Indofarma Tbk Herry Triyatno memberikan penjelasan kepada awak media seusai rapat umum pemegang saham tahunan dan luar biasa di Jakarta, Selasa (7/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten alat kesehatan dan farmasi PT Indofarma Tbk. (INAF) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp21,42 miliar pada kuartal I/2020.

Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno menjelaskan volume penjualan pada enam bulan pertama setiap tahunnya memang selalu kecil dibandingkan semester kedua.

“Nature bisnis INAF memang volume penjualan kecil di enam bulan pertama, akan meningkat signifikan mulai Juli,” ujar Herry kepada Bisnis.com, Senin (4/5/2020).

Lebih lanjut, dia menjelaskan umumnya bisnis tender akan teralisasi pada kuartal ketiga dan keempat setiap tahunnya.

Di sisi lain, perseroan juga mencetak kenaikan dari pos penjualan sebesar 8,73 persen dari posisi Rp136,26 miliar menjadi Rp148,16 miliar pada tiga bulan pertama tahun 2020.

“Mulai April penjualan alat kesehatan mulai nampak kemajuannya. Kami harapkan kinerja kuartal II/2020 akan lebih baik dari tahun lalu,” imbuh Herry.

Indofarma juga sudah melakukan perubahan strategi bisnis dengan perlahan-lahan menaikkan proporsi penjualan reguler apotik, rumah sakit, puskesmas, dan lain-lain.

Perseroan bergeliat meningkatkan proporsi penjualan alat kesehatan dan mengurangi proporsi produk farma meski volume penjualannya sendiri tetap naik.

Herry pun menyampaikan posisi laba rugi pada laporan keuangan unaudited tahun 2019 menunjukkan kinerja yang positif sama seperti yang disebutkan Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto saat RDP dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa (21/4/2020) lalu, yang meyakini bahwa perseroan bisa mencetak laba sebesar Rp7,6 miliar pada tahun 2019.

“Sejauh ini auditor belum selesai, tertunda karena COVID-19,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Indofarma mencatatkan rugi bersih sebesar Rp21,42 miliar pada kuartal I/2020.

Jumlah itu turun tipis 1,61 persen dibandingkan periode sebelumnya Rp21,77 miliar. Dengan begitu rugi bersih per saham yang dapat diatribusikan menjadi Rp6,91 dari posisi Rp7,03.

Sementara itu, total pendapat perseroan tercatat sebesar Rp148,16 miliar naik 8,73 persen dibandingkand dengan kuartal I/2019 Rp136,26 miliar. Segmen penjualan lokal menyumbang Rp142,86 miliar sedangkan segmen penjualan ekspor Rp5,30 miliar.

Bila diperinci penjualan obat lokal menghasilkan Rp118,94 miliar, ethical Rp1,18 miliar, sedangkan alat kesehatan Rp22,73 miliar. Adapun ekspor ethical sebesar Rp215,74 juta dan over the counter Rp5,09 miliar. Namun, beban pokok perseroan tumbuh 37,30 persen menjadi Rp119,51 miliar.

Emiten berkode saham INAF itu juga mencatatkan penurunan beban penjualan sebesar 18,55 persen emnadji Rp27,80 miliar. Kinerja emiten plat merah itu diganjal oleh pos kerugian lain sebesar Rp3,69 miliar yang pada tahun sebelumnya tidak ada.

Selain itu, total liabilitas perseroan mencapai Rp918,65 miliar naik 1,46 persen year-on-year (yoy). Liabilitas jangka pendek menyumbang Rp533,79 miliar sedangkan jangka panjang Rp348,86 miliar.

Total aset perseroan mencapai Rp1,4 triliun dengan aset lancar Rp842,40 miliar dan aset tidak lancar Rp559,40 miliar. INAF pada triwulan pertama mencatatkan pengeluaran untuk kas operasi Rp86,66 miliar dan belum melakukan belanja modal. Dengan begitu kasa dan setara kas perseroan tercatat Rp60,03 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper